Di Chelsea dia pun bukan bintang utama. Lukaku harus tunduk pada sistem.
Susahnya, awak lain The Blues bahkan pelatihnya sendiri, seperti tak mau mengajak Lukaku masuk ke dalam sistem mereka.
Baca Juga: Bukan Nomor 9, Romelu Lukaku Pilih Kenakan Kostum 90 di Inter Milan
"Kalau jadi Lukaku, saya akan gila. (Saya akan bilang) Berikan saya bola, berikan umpan silang, mainkan dengan kekuatan saya," ujar eks defender jagoan timnas Inggris, Rio Ferdinand, menilai Tuchel dan pasukannya berandil besar terhadap kinerja buruk Lukaku.
Sementara di Inter Milan, sistem-lah yang seolah dibentuk buat mengakomodasi Lukaku.
Makanya, dia benar-benar ibarat raja. Semua pemain mengumpan kepadanya, menciptakan peluang, dan menggali ruang untuknya.
Ini jelas bukan berarti strategi Chelsea lebih buruk dari Inter, ataupun sebaliknya.
Hanya, ini jadi bukti ada pemain yang memang cocok dengan sistem tertentu, dan tidak kompatibel dengan sistem yang lain. Dia ibarat ikan besar di kolam yang salah.
Dari heatmap di bawah bisa diamati pergerakan Lukaku saat membela Inter Milan di musim terakhirnya (kiri) dengan ketika memperkuat Chelsea (kanan).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Opta, theathletic.co.uk, SofaScore.com, understat.com |
Komentar