Dia kemudian dilepas ke Spezia, Ancona, hingga mematenkan tempatnya di Lazio.
Jose Mourinho mengajak Pandev pulang pada 2009 dan dampaknya langsung besar terhadap kesuksesan klub setahun berikutnya.
Baca Juga: Inter Milan Tetap Waspada, Lukaku yang Sekarang Mungkin Bukan Lukaku yang Dulu
Inter Milan menuai treble pada 2010 dengan Pandev tampil starter saat Nerazzurri menang di final Liga Champions atas Bayern Muenchen.
Periode keduanya cuma berlangsung satu setengah musim dengan kontribusi 8 gol dalam 69 partai, tetapi itu cukup mematenkan nama Pandev dalam sejarah klub.
Setelah era Crespo-Pandev, Davide Santon termasuk pemudik yang merasakan dua periode berbeda di Inter Milan.
With Goran Pandev hanging up his boots, Inter’s entire 2010 Champions League winning XI has now retired ???? ⚫️???? pic.twitter.com/YxoSFRm4KA
— 433 (@433) June 21, 2021
Dia juga bagian dari skuad treble winners dan mencuat sebagai salah satu pemain muda sensasional pada awal kemunculannya di bawah polesan Mourinho (2008-2010).
Namun, saat kembali pada masa bakti keduanya (2015-2018), Santon tidak mencicipi prestasi dan eksposur layaknya di periode pertama.
Selain mereka, para pemudik lain yang mewarnai perjalanan karier di Inter di antaranya Cristiano Zanetti (1998, 2001-2006), Marco Andreolli (2004-2007, 2013-2015, 2016-2017), atau Jonathan Biabiany (2006-2007, 2010-2011, 2015-2017).
Kini tinggal menanti akan seperti apa perjalanan Romelu Lukaku dalam periode keduanya di Inter Milan.
Akankah kontribusinya seperti di masa bakti pertama (2018-2020) dengan dihiasi kejayaan dan gelontoran gol?
"Untuk itulah saya di sini. Saya menepati janji," katanya saat ditanya Presiden Steven Zhang, apakah dia akan mencetak banyak gol lagi buat Inter.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BolaSport.com, Inter.it, sempreinter.com |
Komentar