Hanya hasil gagal finis pada balapan MotoGP Belanda yang mencoreng catatan impresif Quartararo sebagai pembalap paling konsisten.
Ketika ditanya rahasia kebangkitannya, Quartararo menegaskan bahwa bukan perbaikan pada motor yang menjadi penyebabnya.
"Motor yang kami gunakan untuk mengakhiri paruh musim pertama sama dengan motor yang digunakan pada balapan pertama," kata Quaratararo dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Motornya benar-benar sama, sumpah."
Pun soal performa buruk pada beberapa seri awal, Quartararo juga mengatakan bahwa semuanya bukan semata-mata salah Yamaha.
“Biar saya jelaskan, saya memulai Kejuaraan Dunia di Qatar dengan cara yang salah," ujar sosok berjuluk El Diablo itu.
"Saya mengharapkan lebih dari pekerjaan Yamaha selama musim dingin setelah pengembangan mesin sebelumnya terhenti selama 18 bulan."
"Saya mengharapkan mesin yang lebih cepat tetapi mereka tidak menghasilkan."
"Jadi saya mulai mengeluh tentang kecepatannya; di Indonesia hujan datang, di Argentina saya mengeluh tentang motornya lagi. Itu bukan cara yang benar."
Baca Juga: Sukses Aprilia pada MotoGP 2022 Jadi Perhatian Mantan Pembalapnya
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar