"Setiap kali saya masuk ke lintasan, saya berpikir bahwa saya tidak bisa menang lagi."
Introspeksi yang dilakukan Quartararo akhirnya membawanya keluar dari kesulitan.
"Dalam perjalanan dari Argentina ke Austin, saya berkata pada diri sendiri bahwa saya membuat kesalahan," sambung Quartararo.
"Saya telah masuk ke spiral negatif, bahwa tidak ada gunanya melanjutkan kompetisi seperti ini."
"Di Austin saya berkata pada diri sendiri, 'Anda tidak akan menang. Tapi pergilah dan berikan semuanya!' Dan itu berhasil."
"Mungkin keberhasilannya tidak tercermin dalam hasil karena saya hanya finis ke-7, tetapi saya meninggalkan Amerika Serikat dengan mentalitas yang sama sekali berbeda."
"Yah tidak, bukan motornya yang berubah, tetapi kepala saya."
"Pada akhirnya, saya tahu bahwa jika saya bisa meningkatkan diri, sisanya akan datang dengan sendirinya," ujarnya.
Quartararo kini mendekatkan diri dengan gelar keduanya dari kelas para raja.
Pembalap asal Prancis tersebut menatap paruh musim kedua sebagai pemuncak klasemen dengan keunggulan 21 poin dari pesaing terdekat.
Baca Juga: Aleix Espargaro Masih Bisa Bersenang-senang meski Dalam Tekanan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar