Selama 8 musim tersebut, Saint-Etienne, yang mulanya di papan bawah, mampu dibawa Galtier langganan peringkat 10 besar Liga Prancis, bahkan pernah mencapai empat besar.
Galtier akhirnya mengakhiri kerja sama dengan Saint-Etienne setelah kontraknya habis pada 30 Juni 2017.
Pelatih berusia 55 tahun ini sempat menganggur beberapa bulan sebelum direkrut oleh LOSC Lille pada Desember 2017.
Galtier didapuk sebagai pelatih Lille kala tim berjuluk Les Dogues tersebut berada di papan bawah.
• Four European campaigns and the Coupe de la Ligue at Saint-Étienne
— The Coaches' Voice (@CoachesVoice) July 5, 2022
•Took Lille from relegation contenders to Ligue 1 champions in three seasons
• Coupe de France final with Nice and remained unbeaten against PSG#PSG appoint Christophe Galtier as their new head coach. ???????????? pic.twitter.com/5TtfLkCQUJ
Selama menukangi Lille tiga setengah musim, Galtier mampu mengubah tim tersebut menjadi penantang gelar Ligue 1.
Galtier menyelamatkan Lille di musim 2017-2018 dari degradasi setelah mengakhiri klasemen dengan jarak satu poin dari Toulouse.
Pada musim penuh pertamanya di 2018-2019, Galtier berhasil membawa Lille finis di posisi kedua di bawah PSG dan lolos ke Liga Champions 2019-2020.
Lille kemudian menjadi langganan peringkat lima besar dan sebagai salah satu pemecah dominasi PSG.
Baca Juga: Kisah Tyrell Malacia, Pemain Baru Manchester United: Si Anak Mama-Papa Dambaan Semua Orang Tua
Puncaknya, Galtier mampu mengantarkan Lille jadi kampiun Liga Prancis 2020-2021 untuk memutus kedigdayaan PSG.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Si.com, En.psg.fr, Transfermarkt.com |
Komentar