Timnas Korea Selatan tergabung dalam Grup F bersama timnas Jerman, Meksiko, dan Swedia.
Der Panzer, yang merupakan juara bertahan Piala Dunia usai memenangkannya pada edisi 2014 di Brasil, diunggulkan bakal lolos.
Namun, skuad arahan Joachim Loew justru memperpanjang kutukan bahwa juara piala dunia edisi sebelumnya tak mampu lolos ke fase gugur.
Aktor antagonisnya tak lain adalah timnas Korea Selatan yang kala itu dilatih oleh pelatih timnas Indonesia saat ini, Shin Tae-yong.
It's been four years since South Korea knocked Germany out of the World Cup.
Son Heung-min wasn't going to miss this ????????
???? @FIFAWorldCup pic.twitter.com/gPa6mrUMFA
— GOAL (@goal) June 27, 2022
Jerman dipaksa bertekuk lutut dalam laga penentuan kelolosan grup setelah kalah 0-2 dari Korea Selatan.
Dua gol kemenangan yang dicetak dalam babak tambahan waktu di babak kedua tersebut turut mengambil peran Son sebagai salah satu pencetak gol.
Kendati pada akhirnya Korea Selatan juga tak lolos setelah hanya menempati urutan ketiga, Son tak ambil pusing.
Baca Juga: Divock Origi Beri Tahu Alasan Pilih AC Milan
Son mengungkapkan bahwa hal tersebut adalah balas dendam yang diinginkannya usai mendapat perlakuan rasis bertahun lalu saat berkarier di Jerman.
"Ketika orang menangis, saya (biasanya) ingin menghibur mereka dan memeluk mereka," kata Son.
"Namun, melihat orang Jerman menangis, (saya merasa) saya bisa membalas dendam dengan melakukan sesuatu yang saya suka," tutur Son mengakhiri.
Kini, Son telah menapaki keberhasilan dan nama baik di Inggris bersama Tottenham Hotspur.
Kendati tak jarang masih mendapatkan perlakuan rasisme, Son tak ambil pusing terhadap perlakuan tersebut.
Musim 2021-2022 lalu, Son berhasil sabet gelar Golden Boot Liga Inggris sebagai pencetak gol terbanyak dengan torehan 23 gol.
Son berbagi dengan winger Liverpool, Mohamed Salah yang juga catatkan pencapaian sama.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Sportbible.com |
Komentar