Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pernah Dapat Perlakuan Rasisme di Jerman, Ini Momen Balas Dendam Son Heung-min

By Khasan Rochmad - Rabu, 6 Juli 2022 | 13:30 WIB
Momen kebahagiaan Son Heung-min saat mampu membawa timnas Korea Selatan mengalahkan timnas Jerman dalam laga fase grup Piala Dunia 2018 Rusia yang sekaligus membuat Jerman tersingkir dari gelaran tersebut.
TWITTER.COM/BRFOOTBALL
Momen kebahagiaan Son Heung-min saat mampu membawa timnas Korea Selatan mengalahkan timnas Jerman dalam laga fase grup Piala Dunia 2018 Rusia yang sekaligus membuat Jerman tersingkir dari gelaran tersebut.

BOLASPORT.COM - Winger Tottenham Hotspur, Son Heung-min, mengaku pernah mendapatkan perlakuan rasisme saat awal kariernya di Jerman.

Son Heung-min memulai karier sepak bolanya di Eropa saat masih berusia muda dengan masuk ke akademi Hamburger SV.

Mulanya Son Heung-min bisa masuk ke akademi di klub asal kota Hamburg tersebut sebab adanya program pertukaran pemain sepak bola yang dilakukan oleh Jerman dan Korea Selatan.

Kala itu usia Son Heung-min masih 16 tahun pada 2008 dan masuk ke akademi Hamburg U-17.

Hidup di negeri orang yang jauh dari tempat tinggalnya dan berasal dari benua yang berbeda, Son sempat menjadi korban rasisme.

Awal kariernya, Son masuk tim utama pada tahun 2010 dan mulai mendapatkan kepercayaan bermain.

Son menghabiskan waktu selama empat musim bersama Hamburg sebelum pindah ke Bayer Leverkusen di tahun 2013.

Dua tahun bersama Leverkusen, Son menjadi salah satu pemain muda yang tampil memukau di Bundesliga kala itu.

Baca Juga: Profil Christophe Galtier, Pelatih Berpengalaman Pencetak Sejarah yang Ambisius

Dalam 87 penampilan selama kurun waktu tersebut, Son mampu mencetak 27 gol dan menghasilkan 11 assist.

Kemampuannya ini menarik minat Tottenham Hotspur yang kemudian merekrutnya pada 2015.

Namun, Son mengungkapkan bahwa kariernya tak mudah ketika masa-masa awalnya di Jerman.

Son mengaku pernah mendapatkan perlakuan rasisme dari sejumlah orang Jerman.

Son Heung-min merayakan gol bersama rekannya saat masih membela klub Jerman, Hamburger SV.
TWITTER.COM/HSV
Son Heung-min merayakan gol bersama rekannya saat masih membela klub Jerman, Hamburger SV.

"Saya menghadapi banyak rasisme," ujar Son seperti dikutip BolaSport.com dari Sportbible.

"Saat melewati masa yang sangat sulit, saya memiliki banyak pemikiran di benak saya bahwa saya harus membalas dendam suatu hari nanti," ucap Son melanjutkan.

Pada akhirnya, Son mampu mewujudkan balas dendamnya tersebut terhadap sebagian orang Jerman.

Baca Juga: Gelandang Liverpool Sebut Darwin Nunez Bisa Jadi Senjata Baru The Reds yang Mematikan

Son melakukannya saat gelaran Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia.

Timnas Korea Selatan tergabung dalam Grup F bersama timnas Jerman, Meksiko, dan Swedia.

Der Panzer, yang merupakan juara bertahan Piala Dunia usai memenangkannya pada edisi 2014 di Brasil, diunggulkan bakal lolos.

Namun, skuad arahan Joachim Loew justru memperpanjang kutukan bahwa juara piala dunia edisi sebelumnya tak mampu lolos ke fase gugur.

Aktor antagonisnya tak lain adalah timnas Korea Selatan yang kala itu dilatih oleh pelatih timnas Indonesia saat ini, Shin Tae-yong.

Jerman dipaksa bertekuk lutut dalam laga penentuan kelolosan grup setelah kalah 0-2 dari Korea Selatan.

Dua gol kemenangan yang dicetak dalam babak tambahan waktu di babak kedua tersebut turut mengambil peran Son sebagai salah satu pencetak gol.

Kendati pada akhirnya Korea Selatan juga tak lolos setelah hanya menempati urutan ketiga, Son tak ambil pusing.

Baca Juga: Divock Origi Beri Tahu Alasan Pilih AC Milan

Son mengungkapkan bahwa hal tersebut adalah balas dendam yang diinginkannya usai mendapat perlakuan rasis bertahun lalu saat berkarier di Jerman.

"Ketika orang menangis, saya (biasanya) ingin menghibur mereka dan memeluk mereka," kata Son.

"Namun, melihat orang Jerman menangis, (saya merasa) saya bisa membalas dendam dengan melakukan sesuatu yang saya suka," tutur Son mengakhiri.

Kini, Son telah menapaki keberhasilan dan nama baik di Inggris bersama Tottenham Hotspur.

Kendati tak jarang masih mendapatkan perlakuan rasisme, Son tak ambil pusing terhadap perlakuan tersebut.

Musim 2021-2022 lalu, Son berhasil sabet gelar Golden Boot Liga Inggris sebagai pencetak gol terbanyak dengan torehan 23 gol.

Son berbagi dengan winger Liverpool, Mohamed Salah yang juga catatkan pencapaian sama.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Bonifasius Anggit Putra Pratama
Sumber : Sportbible.com
REKOMENDASI HARI INI

Gol Ke-911 Cristiano Ronaldo Tak Cukup Jadi Penyelamat, Eks Real Madrid dan Barcelona Bikin Al Nassr Kalah Perdana

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X