BOLASPORT.COM - Piala Dunia 2022 yang tinggal kurang dari empat bulan masih dihantui isu pelanggaran hak asasi manusia terhadap pekerja migran yang membangun infrastruktur di Qatar.
Piala Dunia 2022 akan berlangsung di Qatar pada 21 November-18 Desember mendatang dan menjadi Piala Dunia ke-22 sejak pertama kali dimulai.
Turnamen sepak bola terbesar sejagat tersebut terasa lebih istimewa karena Piala Dunia 2022 akan jadi edisi pertama yang digelar di Timur Tengah.
Kendati demikian, tidak berarti segalanya soal Piala Dunia 2022 berisi hal yang baik-baik saja.
Piala Dunia 2022 dan Pemerintah Qatar menjadi sorotan soal persiapan hajatan sepak bola antarnegara itu.
Sorotan utama adalah soal kesejahteraan pekerja migran yang membangun infrastruktur seperti stadion dan akomodasi seperti hotel, bandara, jalanan, hingga sistem transportasi darat untuk mendukung kelancaran Piala Dunia 2022.
Laporan dari The Guardian pada 2021 yang dikutip BolaSport.com menyebutkan bahwa tidak kurang dari 6.500 pekerja migran dari India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka meninggal dunia.
Data gabungan dari India, Bangladesh, Nepal, dan Sri Lanka menunjukkan ada 5.927 kematian pekerja migran dari 2011 hingga 2020.
Adapun data dari Kedutaan Besar Pakistan di Qatar mengungkapkan adanya 824 kasus kematian pekerja negara mereka dari 2010 hingga 2022.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | The Guardian, Berbagai sumber |
Komentar