Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Piala Dunia 2022, di Bawah Bayang-bayang Suram Pelanggaran HAM Pekerja Migran

By Lariza Oky Adisty - Senin, 25 Juli 2022 | 08:00 WIB
Ilustrasi logo Piala Dunia 2022 Qatar
TWITTER.COM/BRASILEDITION
Ilustrasi logo Piala Dunia 2022 Qatar

BOLASPORT.COM - Piala Dunia 2022 yang tinggal kurang dari empat bulan masih dihantui isu pelanggaran hak asasi manusia terhadap pekerja migran yang membangun infrastruktur di Qatar. 

Piala Dunia 2022 akan berlangsung di Qatar pada 21 November-18 Desember mendatang dan menjadi Piala Dunia ke-22 sejak pertama kali dimulai. 

Turnamen sepak bola terbesar sejagat tersebut terasa lebih istimewa karena Piala Dunia 2022 akan jadi edisi pertama yang digelar di Timur Tengah. 

Kendati demikian, tidak berarti segalanya soal Piala Dunia 2022 berisi hal yang baik-baik saja. 

Piala Dunia 2022 dan Pemerintah Qatar menjadi sorotan soal persiapan hajatan sepak bola antarnegara itu. 

Sorotan utama adalah soal kesejahteraan pekerja migran yang membangun infrastruktur seperti stadion dan akomodasi seperti hotel, bandara, jalanan, hingga sistem transportasi darat untuk mendukung kelancaran Piala Dunia 2022

Laporan dari The Guardian pada 2021 yang dikutip BolaSport.com menyebutkan bahwa tidak kurang dari 6.500 pekerja migran dari India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, dan Sri Lanka meninggal dunia. 

Data gabungan dari India, Bangladesh, Nepal, dan Sri Lanka menunjukkan ada 5.927 kematian pekerja migran dari 2011 hingga 2020. 

Adapun data dari Kedutaan Besar Pakistan di Qatar mengungkapkan adanya 824 kasus kematian pekerja negara mereka dari 2010 hingga 2022. 

Angka ini merupakan akumulasi dari 2010 atau sejakQatar memenangi proses bidding untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022

Tingginya angka tersebut mengindikasikan jika dirata-rata ada 12 pekerja yang meninggal setiap pekan. 

Angka yang sudah dirilis oleh The Guardian pun diyakini belum mencakup jumlah kematian keseluruhan karena data tersebut belum memasukkan angka kematian pekerja dari negara lain, seperti Filipina dan Kenya. 

“Jumlah kematian pekerja migran sejak 2011 sangat tinggi, hanya karena Qatar memenangi kontes sebagai tuan rumah Piala Dunia,” kata Nick McGeehan, Direktur FairSquare Projects. 

Organisasi ini merupakan grup advokasi yang khusus menangani hak-hak pekerja di Timur Tengah. 

Temuan ini layak disebut mencengangkan. 

Tidak heran jika FIFA dan Pemerintah Qatar mendapatkan kritik tajam, terutama dari organisasi yang berfokus pada isu Hak Asasi Manusia, termasuk Amnesti Internasional. 

Dalam pernyataan resmi pada bulan Mei 2022, Amnesti Internasional menyebut FIFA ikut bertanggung jawab dalam isu kemanusiaan yang hadir karena keputusan mereka menjadikan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022

FIFA dinilai abai terhadap rekam jejak Qatar mengenai isu hak asasi manusia. 

“Dengan sejarah pelanggaran HAM di Qatar, FIFA seharusnya tahu risiko yang dihadapi para pekerja saat mereka memutuskan menjadikan Qatar sebagai tuan rumah,” kata Sekretaris Jenderal Amnesti Internasional, Agnes Callamard. 

“Meski demikian, tidak satu pun dari FIFA menyebutkan soal pekerja migran atau aspek HAM dalam evaluasi mereka terhadap proposal yang diajukan Qatar.”

FIFA melakukan terlalu sedikit untuk mencegah risiko-risiko yang ada.” 

Amnesti Internasional pun menuntut FIFA memberikan ganti rugi kepada pekerja migran yang dirugikan oleh penyelenggaraan Piala Dunia. 

Tidak tanggung-tanggung, FIFA dituntut harus mengeluarkan uang setara 440 juta dolar AS atau Rp 6,5 triliun, yang merupakan anggaran penyelenggaraan Piala Dunia. 

“Mungkin sekarang sudah terlambat untuk menghapus penderitaan karena pelanggaran di masa lalu. Namun, baik FIFA maupun Qatar harus bertindak untuk mencegah lebih banyak pelanggaran HAM terjadi.” 

“Menyediakan kompensasi untuk pekerja yang sudah berkontribusi banyak untuk Piala Dunia 2022 supaya bisa terlaksana serta mengambil langkah untuk mencegah insiden serupa terjadi bisa menjadi contoh komitmen FIFA dalam menghormati hak asasi manusia,” ujar Callamard. 

Kritik bukan cuma datang dari Amnesti Internasional. 

Dalam lingkup sepak bola pun kritik untuk FIFA terdengar, salah satunya yang disuarakan oleh Lise Klaveness, Presiden Federasi Sepak Bola Norwegia.

Dalam pertemuan dengan Gianni Infantino, Presiden FIFA, dan Hassan Al-Thawadi, Supreme Committee Qatar, perempuan berusia 41 tahun itu mengingatkan pentingnya bagi semua pemangku kepentingan memperhatikan isu HAM di negara berpopulasi 2,8 juta jiwa tersebut. 

“Pihak Qatar menunjukkan beberapa perubahan yang sudah mereka lakukan dan kami memercayai mereka. Namun, tugas kita semua adalah menuntut perbaikan yang lebih besar.” 

“Saya percaya kita semua harus mendorong implementasi nyata soal perbaikan upah minimum, sistem yang melanggar HAM, hingga pemberian waktu istirahat yang memadai.” 

“Kami mendengar opini dari banyak organisasi bahwa perubahan yang lebih besar masih sangat bisa terjadi. Sekarang tugas kita semua mendorong perubahan itu.” 

“Perhatian soal isu ini karena Piala Dunia sangat efektif. Momentum ini harus dimanfaatkan,” tutur Klaveness.

Klaveness bukan satu-satunya suara dari komunitas sepak bola yang mencoba mengangkat topik tersebut. 

Pelatih Inggris, Gareth Southgate, pun menyuarakan kecemasan yang sama jelang turnamen Piala Dunia 2022

Sikap FIFA

Jika hendak dirunut, kontroversi soal Piala Dunia 2022 tidak selesai di isu hak asasi manusia pekerja migran. 

Qatar juga menjadi sorotan soal persekusi terhadap komunitas LGBT.

Karena itu timbul pertanyaan tentang aman-tidaknya suporter sepak bola yang merupakan anggota komunitas ini datang dan menonton ke stadion. 

Sederetan masalah ini mungkin akan menimbulkan anggapan bahwa Piala Dunia 2022 takkan segemerlap yang diharapkan, di saat turnamennya saja dibangun di atas penderitaan ribuan orang. 

FIFA pun tahu mereka punya andil dalam situasi yang ada. 

Sekjen FIFA, Fatma Samoura, dalam wawancara dengan Al-Jazeera pada 2021 mengatakan FIFA sudah mengambil beberapa langkah yang dinilai tepat menyikapi isu ini. 

Namun, Samoura memastikan FIFA tetap mendukung Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022

“Hal pertama yang kami lakukan adalah mendirikan badan penasihat HAM pada 2016 untuk menangani isu ini. Mereka memberikan beberapa rekomendasi kepada FIFA.”

“Sejak 2017, 85 persen masukan mereka kami terapkan untuk Piala Dunia 2018 dan juga untuk Qatar.”

“Masalah hak asasi manusia adalah problem di banyak negara. Pemerintah dan otoritas setempat serius menanggapi isu ini, terbukti dari sekitar 400 ribu pekerja yang menerima kenaikan gaji.” 

FIFA pun terus bekerja sama dengan organisasi pekerja internasional untuk memonitor situasi. Akomodasi para pekerja dicek reguler untuk memastikan mereka hidup layak.” 

“Ini proses yang lama, apalagi untuk menyamai level beberapa negara lain. Namun, Qatar bisa menjadi inspirasi bagi semua negara,” ujar Samoura. 

Terbaru, FIFA juga merilis kebijakan jelang Piala Dunia 2022 yang mencoba menjamin keberpihakan mereka terhadap inklusivitas pada turnamen tersebut.

Baca Juga: PIALA DUNIA - Tak Cuma Jadi Penggembira, Target Amerika Serikat adalah Juara

FIFA memberlakukan sanksi keras untuk pemain, pelatih, ofisial, agen pertandingan, dan semua pemangku kepentingan yang melakukan tindakan pelecehan atau menyakiti orang lain selama turnamen. 

“Saat ada anggota komunitas sepak bola di kompetisi FIFA melakukan tindak kekerasan, mereka melanggar misi FIFA dan tidak sesuai keinginan untuk mempromosikan integritas dalam olahraga serta nilai soal olahraga yang aman,” demikian isi pernyataan FIFA.



Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Dwi Widijatmiko
Sumber : The Guardian, Berbagai sumber
REKOMENDASI HARI INI

Mo Salah Tak Kunjung Dapat Kontrak Baru, Sang Raja Mesir Mulai Kecewa dengan Liverpool

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136