"Dengan stabilnya kalender turnamen Grade 1 dan World Tour untuk sisa tahun 2022 dan bertambahnya jumlah turnamen Grade 3 yang direncanakan digelar di sebagian besar benua menuju 2023, kita berada di tahap ketika dampak dari penghapusan poin ranking lama diminimalkan," kata Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund.
"Poin yang akan diperoleh saat ini cukup kuat untuk mendukung sebuah peringkat 52 pekan yang aktual pada awal 2023."
"Yang penting, asosiasi-asosiasi anggota kami memiliki pemberitahuan yang cukup untuk mempersiapkan periode transisi dan membuat rencana yang efektif untuk periode kualifikasi Olimpiade Paris 2024 dan turnamen-turnamen penting lainnya."
BWF akan menghapus poin ranking dari empat pekan terlama dimulai dari pekan ke-12 dari tahun 2019 pada pembaruan berikutnya.
Penghapusan poin ranking dari empat pekan terlama terus berlanjut sampai pembaruan untuk pekan ke-1 tahun 2023.
Artinya, masih ada kesempatan bagi pemain yang terancam turun ranking seperti Marcus/Kevin untuk mempertahankan posisinya asalkan tampil bagus di sisa tahun.
Sementara bagi pemain yang sedang daun seperti Apriyani/Fadia, menjaga konsistensi menjadi kunci untuk merebut posisi "sejati" atau justru memperbaikinya.
Seperti yang sudah dijelaskan, ranking bukan semata-mata soal gengsi.
Ranking dunia juga menentukan peluang kelolosan pemain ke dalam turnamen hingga posisi dalam drawing alias bagan pertandingan.
Prediksi 10 Besar Ranking BWF Pekan ke-31 (2/8/2022)
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWFBadminton.com, BadmintonStatistics.net |
Komentar