Sejatinya, penggunaan teknologi garis gawang saat itu sudah dicetuskan sebelum terjadinya kontroversi gol hantu Lampard.
Namun, presiden FIFA saat itu, Sepp Blatter, tidak ingin ide penerapan teknologi tersebut dijalankan.
Blatter berpendapat hal tersebut akan menghilangkan sifat manusiawi wasit sehingga membuat pertandingan kurang menarik.
Setelah gelaran Piala Dunia 2010 berakhir, banyak hal kontroversial serupa terjadi dan pada akhirnya Blatter harus meninggalkan idealismenya.
Beberapa kejadian di ajang Liga Inggris dan Euro 2012 melatarbelakangi IFAB (International Football Association Board) menimbang penggunaan teknologi garis gawang.
OT 2012: Reversing years of opposition, the International Football Association Board, responsible for the Laws of the Game, approved the use of goal-line technology. https://t.co/QPOsAvjayB pic.twitter.com/86Ksv9oyGy
— Brian Seal (@BrianSeal) July 5, 2018
Setelah banyak melakukan uji coba dengan berbagai sistem, akhirnya sistem yang disetujui tersebut ada dua, yakni GoalRef dan Hawk-Eye.
Kedua sisitem ini diperkenalkan untuk kali pertama dicoba oleh FIFA pada 2011 dalam sejumlah pertandingan.
Setelah proses panjang, IFAB akhirnya menyetujui akan menggunakan teknologi garis gawang dan memasukkannya pada Laws of the Game bulan Juli 2012.
Percobaan pertama penggunaan teknologi garis gawang ini dilakukan dalam laga kompetitif resmi pada Piala Dunia Antarklub Desember 2012 yang berlangsung di Jepang.
Baca Juga: RESMI - Barcelona Capai Kesepakatan dengan Sevilla, Jules Kounde Sah Jadi Rekrutan Kelima
Uji coba ini terbilang sukses dan pada tahun-tahun berikutnya ditingkatkan lagi kemudian digunakan secara resmi di ajang Piala Dunia 2014 di Brasil.
Hingga saat ini, penggunaan teknologi garis gawang masih dipakai oleh FIFA untuk meminimalisasi kesalahan yang merugikan tim karena gol yang tidak disahkan setelah melewati garis gawang.
Pada 2014, Lampard sendiri mengaku tak keberatan dan malah bersyukur golnya dianulir pada saat itu, sebab berkat gol hantunya tersebut kini bisa terjadi adanya penerapan teknologi garis gawang.
"Itu mengubah permainan ini menjadi lebih baik, jadi saya merasa senang tentang hal tersebut. Pengenalan teknologi garis gawang adalah langkah positif bagi permainan ini," ujar Lampard.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Theguardian.com, FIFA.com |
Komentar