Baca Juga: ASEAN Para Games 2022 - Sumbang 2 Emas, Nurtani Siap Tunaikan Janji
Hal tersebut bermula ketika Wilma menjadi salah satu murid di Yayasan Pendidikan Tunanetra (Yapentra) di Medan.
Di yayasan tersebut memang setiap atlet diwajibkan untuk mengikuti ekstrakulikuler.
Berbeda dengan teman-temannya yang lain, Wilma memutuskan untuk ikut di cabor para-catur.
"Saya jadi atlet itu cuma ingin naik pesawat," ucap Wilma usai pertandingan.
"Bagaimana sih rasanya naik pesawat, karena teman-teman pada lomba nyanyi, aku tidak bisa nyanyi."
"Ada lomba matematika, tetapi cuma untuk SMP, sedangkan saat itu aku sudah SMA."
Wilma awalnya sempat pasrah dan mengurungkan niatnya karena melihat teman-temannya sudah mengikuti berbagai lomba di luar Medan naik pesawat.
Namun berkat ketekunannya Wilma justru bisa melampaui apa yang telah didapatkan oleh teman-temannya.
Kini Wilma bukan hanya naik pesawat keliling Indonesia, berkat para-catur Wilma bahkan sudah bisa keliling dunia.
"Waktu itu sempat bilang sama guru, sepertinya saya tidak akan merasakan naik pesawat nih," ucap Wilma.
"Tapi ternyata dari olahraga catur ini saya sampai bosan naik pesawat. Bulan lalu saja ke Prancis sampai 16 jam."
Baca Juga: ASEAN Para Games 2022 - Dari ART dan Tukang Ojek Kini Jadi Andalan Indonesia
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | APG2022.COM |
Komentar