"Jika mereka meminta sesuatu dan kami tak bisa memberikannya, maka mereka akan terima tanpa ragu."
"Kadang itu menyulitkan bagi saya karena kadang saya tidak bisa memaksa mereka lebih lapar."
"Ogura, di sisi lain, tidak mau terima kata ‘tidak mungkin’. Dia tipe orang yang ‘Saya mau itu dan saya mau itu," imbuhnya.
Lebih lanjut, Hiroshi Aoyama juga menyentil sikap Mario Aji dan Chantra yang mudah sekali homesick alias kangen kampung halaman.
Hal itu dinilai bisa mengganggu program latihan kedua pembalap tersebut dan berdampak pada performa mereka saat turun di lintasan.
“Pada awalnya, semua mengatakan, baik-baik tapi saat menghadapi latihan berat setiap hari, para pembalap dari Malaysia, Thailand atau Indonesia mulai berpikir tentang rumah," kata Hiroshi Aoyama.
“Sebaliknya, pembalap Jepang, berpegang pada komitmennya. Mereka tak masalah berada di luar negeri berbulan-bulan, keluarga mereka mundur satu langkah," imbuhnya.
Berangkat dari hal itulah, Honda Team Asia mengubah kebijakan dengan memberikan kelonggaran untuk pembalapnya agar bisa sering pulang.
“Untuk musim ini, kami mengubah kebijakan dengan mengizinkan para pembalap sering pulang, hasilnya, lihatlah performa Chantra yang meningkat pesat," kata Hiroshi Aoyama.
Baca Juga: MotoGP Inggris 2022 - Vinales adalah Kartu As Espargaro untuk Asapi Quartararo
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar