Di fase gugur, Luka Modric dkk. bersusah payah untuk melaju ke final.
Babak 16 besar dilalui dengan adu penalti melawan Denmark, begitu pun dengan perempat final melawan tuan tumah Rusia.
Semifinal, Kroasia sudah ditunggu favorit juara, Inggris. Di luar dugaan, mereka mampu mengalahkan The Three Lions dengan skor 2-1.
???????????????????????????????????????? Croatia reached the final of the 2018 World Cup at the expense of England. Who'll be celebrating this time?#EURO2020 pic.twitter.com/5GKwBEgxnm
— UEFA EURO 2024 (@EURO2024) June 13, 2021
Prancis memang menjadi juaranya, tetapi perjalanan Kroasia patut diapresiasi.
Sebagai tim kuda hitam, Kroasia sudah sangat mengejutkan bisa tampil di final.
Kendati gagal mengalahkan superioritas Prancis yang diisi nama-nama sohor seperti Paul Pogba dan Kylian Mbappe, Kroasia patut berbangga.
Sang kapten, Luka Modric, menerima Golden Ball atau pemain terbaik sepanjang turnamen Piala Dunia 2018.
Hebatnya lagi, berkat perannya mengantarkan Kroasia melaju ke final Piala Dunia 2018 (juga rengkuh Liga Champions 2017-2018 bersama Real Madrid), Modric terpilih sebagai peraih gelar prestisius Ballon d'Or 2018.
Prestasi Modric tersebut mengakhiri duel persaingan yan didominasi oleh Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi selama satu dekade sebagai pemain terbaik di dunia.
Kini, Kroasia siap menyongsong gelaran Piala Dunia 2022 Qatar dengan optimisme tinggi. Luka Modric cs masuk Grup F bersama Belgia, Kanada, dan Moroko.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | indiatoday.in, Standard.co.uk, FIFA.com, khelnow.com |
Komentar