BOLASPORT.COM - Pembalap Movistar Energy Yamaha, Fabio Quartararo, masih kokoh di puncak klasemen saat ini, jika musim ini tidak mampu meraih gelar Juara Dunia menurut Franco Morbidelli Yamaha jadi pihak yang patut disalahkan.
Meski Fabio Quartararo masih aman di puncak klasemen sementara karena masih memiliki selisih 22 poin dengan Aleix Espargaro (Aprilia) di posisi kedua.
Namun, hasil buruk dalam dua balapan terakhir tampaknya akan membuat tidur seorang Quartararo semakin tidak nyenyak.
Apalagi Francesco Bagnaia (Ducati) semakin menjadi dengan meraih dua kemenangan secara beruntun.
Hal tersebut semakin membuat persaingan untuk perebutan gelar Juara Dunia MotoGP 2022 semakin memanas.
Jika pada paruh pertama MotoGP 2022 Quartararo hanya mendapatkan tekanan dari Espargaro kini Bagnaia mulai memberikan ancaman serius bagi Quartararo.
Bagnaia memiliki skuadron Ducati yang berada di sisinya dimana sewaktu-waktu bisa mempersulit Quartararo.
Sementara itu, Espargaro juga memiliki rekan satu tim yang mulai menunjukkan tajinya di MotoGP.
Maverick Vinales (Aprilia) secara perlahan mulai memperbaiki performanya, dan secara terang-terangan siap membantu Espargaro untuk merebut gelar Juara Dunia musim ini.
Baca Juga: Sampai Seri ke-12 Tak Kunjung Alami Peningkatan, Bos Honda Semakin Frustrasi
Untuk Quartararo bersama Yamaha memang harus berjuang sendirian karena pembalap Yamaha lainnya tidak bisa berbuat banyak.
Kondisi juga dialami rekan satu timnya Morbidelli yang masih fokus pada dirinya sendiri dan tidak mungkin bermain sebagai tim bersama Quartararo.
"Saya fokus pada diri saya sendiri, pada berkendara dan bagaimana mengeluarkan setiap seperseribu dari motor," ucap Quartararo dikutip Bolasport.com dari GPOne pada Kamis (11/8/2022).
Keberadaan Morbidelli memang tidak bisa banyak membantu Quartararo untuk memenangkan perebutan gelar Juara Dunia.
Morbidelli hanya sebagai pemanis bahkan dirinya serasa menjadi penonton saja musim ini.
Jika dilihat dari kacamata penggemar MotoGP jelas ini menjadi pertarungan yang sangat hebat dan menarik untuk dinantikan siapa yang akan jadi pemenangnya.
"Jika saya melihatnya sebagai penggemar, ini adalah pertarungan hebat antara pembalap yang sangat kuat," ucap Morbidelli.
"Dengan dua yang tampaknya memiliki motor yang hebat dan yang lainnya mampu mendorong motornya hingga batasnya dengan cara yang luar biasa."
Baca Juga: Bersama Aprilia, Maverick Vinales Munculkan Kembali Hasrat Jadi Juara MotoGP
Dua pembalap yang dimaksud Morbidelli adalah Bagnaia dengan Desmosedici GP22 dan Espargaro RS-GP.
Sementara itu Quartararo dengan YZR-M1 miliknya yang sejak awal musim memiliki beberapa masalah terutama masalah top speed.
Sehingga bisa dibilang Quartararo menjadi pembalap dengan motor paling lemah jika dibandingkan dengan pembalap tersebut.
Menurut Morbidelli satu-satunya yang membuat Quartararo tetap menjadi pemimpin klasemen adalah kualitas dari Quartararo sendiri.
"Sejujurnya, saya melihat Fabio di posisi underdog hanya karena karakteristik motornya," ucap Morbidelli.
"Saat motor Anda lambat di trek lurus, Anda lebih lambat, tapi ini menunjukkan bahwa dia bisa melakukan hal-hal hebat saat berkendara."
Secara tidak langsung Morbidelli menyebutkan jika saja Quartararo gagal mempertahankan gelar juaranya musim ini.
Salah satu pihak yang patut disalahkan adalah Yamaha karena tidak bisa menemukan solusi atas masalah yang ada pada YZR-M1.
Baca Juga: Berkaca dari GP Belanda, Fabio Quartararo Sadar Terlalu Pede Tidak Baik
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar