Pembalap berusia 36 tahun itu tak pernah seburuk ini sejak debut grand prix pada 2002.
"Saya benar-benar tidak menyangka menemukan motor dengan karakteristik seperti ini, karena saya sudah memiliki pengalaman dengan Yamaha," ucap Dovizioso dikutip dari Motorsport.
"Saya sebenarnya tidak menemukan motor yang sama sekali berbeda."
"Namun, intinya adalah MotoGP berubah, regulasinya berubah, motornya berubah, kompetitornya berubah dan apa yang saya temukan cukup unik."
"Dan dalam situasi ini, pada MotoGP saat ini, karakteristiknya sangat ekstrem."
"Hanya dengan cara Fabio Quartararo berkendara, Anda bisa sekompetitif dirinya. Jadi, saya tidak mengira karakteristiknya seekstrem ini," ucap Dovizioso.
Quartararo masih menjadi referensi bagi Yamaha.
Ketika tiga pembalap Yamaha terseok-seok di belakang, Quartararo berjuang sendirian untuk mempertahankan gelar juara dunia.
Quartararo sejauh ini telah mengoleksi tiga kemenangan dan bertengger di puncak klasemen dengan koleksi 180 poin.
Baca Juga: Sabda Jorge Lorenzo, Quartararo Bakal Lebih Menggila jika Bersama Ducati
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport |
Komentar