Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Andrea Dovizioso Benar-Benar Tak Menyangka Yamaha Telah Berubah

By Wawan Saputra - Selasa, 16 Agustus 2022 | 20:15 WIB
Pembalap WithU Yamaha RNF, Andrea Dovizioso pada MotoGP Inggris 2022, Minggu (7/8/2022)
MOTOGP.COM
Pembalap WithU Yamaha RNF, Andrea Dovizioso pada MotoGP Inggris 2022, Minggu (7/8/2022)

BOLASPORRT.COM - Pembalap WithU Yamaha RNF, Andrea Dovizioso, berharap prestasi bagus dengan pabrikan garpu tala pada 2012 membantunya bangkit saat kembali ke MotoGP. Akan tetapi, kenyataan tak seindah ekspektasinya.

Pengalaman terakhir Andrea Dovizioso sebelum bergabung dengan Yamaha untuk kedua kalinya bisa dibilang menyenangkan.

Saat memperkuat tim satelit Yamaha Tech3 pada 2012, Andrea Dovizioso tampil kuat dengan mencetak enam hasil podium dalam semusim.

Torehan Dovizioso masih menjadi rekor tertinggi di tim satelit Yamaha sampai sekarang. Sekadar informasi saja, Dovi berlomba dengan motor lama kala itu.

Pencapaian bagus mengantarkan Dovizioso ke tim pabrikan Ducati hingga akhirnya mencapai puncak karier pada MotoGP.

Namun, pabrikan yang dahulu pernah menyelamatkan kariernya kini membuat Dovizioso tak betah untuk berlomba.

Dovizioso tak beranjak dari baris belakang. Dalam 17 balapan yang sudah dilakoninya sejak kembali, tak sekalipun Dovizioso finis 10 besar.

Musim ini pun Dovizioso baru mengumpulkan 10 poin dalam 12 balapan. Dia tenggelam di peringkat 22 klasemen sementara.

Bukan hasil yang diharapkan tentunya oleh pembalap yang tiga kali menjadi runner-up kejuaraan pada 2017-2019.

Baca Juga: Gara-gara Andrea Dovizioso Pensiun, Bos Yamaha RNF Jadi Teringat Valentino Rossi

Pembalap berusia 36 tahun itu tak pernah seburuk ini sejak debut grand prix pada 2002.

"Saya benar-benar tidak menyangka menemukan motor dengan karakteristik seperti ini, karena saya sudah memiliki pengalaman dengan Yamaha," ucap Dovizioso dikutip dari Motorsport.

"Saya sebenarnya tidak menemukan motor yang sama sekali berbeda."

"Namun, intinya adalah MotoGP berubah, regulasinya berubah, motornya berubah, kompetitornya berubah dan apa yang saya temukan cukup unik."

"Dan dalam situasi ini, pada MotoGP saat ini, karakteristiknya sangat ekstrem."

"Hanya dengan cara Fabio Quartararo berkendara, Anda bisa sekompetitif dirinya. Jadi, saya tidak mengira karakteristiknya seekstrem ini," ucap Dovizioso.

Quartararo masih menjadi referensi bagi Yamaha.

Ketika tiga pembalap Yamaha terseok-seok di belakang, Quartararo berjuang sendirian untuk mempertahankan gelar juara dunia.

Quartararo sejauh ini telah mengoleksi tiga kemenangan dan bertengger di puncak klasemen dengan koleksi 180 poin.

Baca Juga: Sabda Jorge Lorenzo, Quartararo Bakal Lebih Menggila jika Bersama Ducati

Pembalap Yamaha berikutnya? Franco Morbidelli, rekan setim Quartararo dan mantan runner-up MotoGP seperti Dovizioso, di peringkat ke-19 klasemen dengan 26 poin!

Saat menjadi juara dunia pada musim lalu Quartararo mengaku bahwa caranya mengendarai motor Yamaha sebenarnya tidak natural bagi dirinya sendiri.

Meski begitu, Quartararo mampu memaksimalkan kekuatan Yamaha pada grip depan untuk bisa bersaing dari lomba ke lomba.

Adapun bagi Dovizioso, meniru gaya berkendara Quartararo tidak mungkin tanpa mengorbankan hasil di lintasan.

"Untuk mengubah cara berkendara Anda secara sepenuhnya itu tidak mungkin," ucap Dovizioso.

"Tidak ada yang bisa melakukannya. Anda hanya bisa sedikit beradaptasi dengan karakteristik motornya."

"Setiap pembalap di level teratas bisa sedikit beradaptasi, tapi mereka tidak bisa mengubah DNA mereka dalam berkendara karena levelnya terlalu ekstrim. Semua pembalap sangat cepat."

"Jadi jika Anda mencoba mengendarai motornya dengan cara kompetitif atau meniru pendekatan rival yang sangat baik, Anda tidak akan pernah sebaik mereka."

"Anda bisa mendekati tetapi tidak pernah mengimbangi. Anda punya keunggulan di area, semua orang sama, jadi dengan beberapa motor Anda kurang lebih bisa menggunakannya, tetapi Anda tidak bisa mengubahnya."

Kiprah Dovizioso pada MotoGP menyisakan dua balapan.

Setelah tampil pada MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Italia, pada 4 September, pesaing terakhir Marc Marquez itu akan menggantung helmnya.

Baca Juga: Harapan dan Ketakutan Marc Marquez, Jadi Juara Dunia MotoGP 2023 atau Karier Berakhir

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : Motorsport
REKOMENDASI HARI INI

Grand Final Livoli Divisi Utama 2024 - Gengsi Pelatih Asal Kuba Dipertaruhkan, Kans LavAni Sudahi Penasaran

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X