BOLASPORT.COM - Hasil kualifikasi MotoGP Austria 2022 tak membuat pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, puas. Bukannya senang karena sendirian menjadi non-Ducati di baris kedua, Quartararo justru menyoroti penurunannya dalam kualifikasi.
Kualifikasi seharusnya menjadi sesi penting bagi Fabio Quartararo untuk membuka peluangnya lebar-lebar dalam meraih kemenangan pada MotoGP.
Di posisi terdepanlah, Fabio Quartararo bisa mengeksploitasi kekuatan Yamaha dalam corner speed sekaligus mencegah penurunan performa akibat ban yang kelewat panas seperti ketika berada di belakang rival.
Quartararo terbukti terampil dalam melakukannya.
Si pembalap Prancis sudah menjadi pole sitter di kelas MotoGP pada usia 19 tahun, rekor termuda sepanjang sejarah grand prix.
Quartararo juga dua kali mendapat hadiah mobil mewah pada 2020 dan 2021 karena memenangi penghargaan BMW M Award yang dihitung dari hasil kualifikasi sepanjang musim.
Namun, musim ini berbeda. Kualifikasi tak seindah dulu bagi Quartararo. Jangankan pole position, El Diablo kesulitan untuk sekadar merebut tiga posisi di baris start terdepan.
Teranyar adalah kualifikasi dari seri balap ke-13 MotoGP Austria yang berlangsung di Red Bull Ring, Austria, Sabtu (20/8/2022).
Quartararo "cuma" menempati posisi kelima, baris kedua, dengan waktu lap 1 menit 29,003 detik, terpaut 0,231 detik dari Enea Bastianini (Gresini Racing) yang merebut pole positon.
Dengan ini Quartararo sudah gagal merebut baris terdepan dalam 8 seri dari 13 seri yang sudah berjalan. Persentasenya terburuk dibandingkan musim-musim sebelumnya.
Bukan berarti tidak ada sisi positif dari performa sang juara bertahan.
Melihat fakta bahwa Quartararo adalah satu-satunya pembalap yang tidak menunggangi motor Ducati Desmosedici di posisi enam besar, pujian tetap mengalir baginya.
"Yamaha tidak berada di level Ducati saat ini tetapi dia (Quartararo) begitu dekat dengan mereka," sanjung pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, dikutip dari Crash.net.
"Saya yakin kalau dia memiliki motor terbaik, dia bakal menjadi juara dengan selisih yang besar," sambung rival terdekat Quartararo di papan klasemen itu.
Ducati dan delapan pembalap mereka menjadi musuh terbesar yang dihadapi Quartararo dalam kualifikasi musim ini.
Pabrikan Borgo Panigale 10 kali merebut pole position, selalu menempatkan pembalapnya di baris terdepan dalam 13 seri, dan dua kali menguasai lima posisi start terdepan.
Adapun bagi Quartararo, penurunannya dalam kualifikasi lebih disebabkan oleh tunggangannya sendiri yaitu YZR-M1.
"Saat kualifikasi, di setiap tikungan, saya tidak tahu apakah saya bisa melewatinya atau keluar lintasan, jadi itu bagian tersusah," ujar Quartararo.
Baca Juga: Sprint Race Resmi Digunakan pada MotoGP 2023, Begini Rincian Aturannya
"Bagian depan motor saya sangat tidak stabil, motornya tidak mau diam dan pada akhirnya saya tidak punya kendali 100 persen saat kualifikasi."
"Dalam ritme lomba, kami kurang lebih selalu bagus, tetapi saat kualifikasi saya tidak punya kendali. Inilah masalahnya."
Seperti yang sudah dijelaskan, merebut baris start terdepan memiliki arti krusial bagi Quartararo.
Ketiga kemenangan El Diablo musim ini terjadi ketika dia memulai lomba dari tiga posisi terdepan. Apes, sekarang dia lebih sering gagal melakukannya.
Pun ketika menilik semua kemenangan Quartararo pada MotoGP (11), cuma satu yang diraihnya dari luar baris start paling depan.
STATISTIK QUARTARARO PADA KUALIFIKASI MOTOGP | ||||
Musim | Lomba | Pole Position | Baris Kesatu | Baris Kedua |
2019 | 19 | 6 | 13 | 2 |
2020 | 14 | 4 | 9 | 2 |
2021 | 18 | 5 | 14 | 1 |
2022 | 13* | 1 | 5 | 7 |
"Pada 2019 atau bahkan tahun lalu saya jauh lebih konsisten dan lebih baik. Namun, tahun ini seperti mimpi buruk bagi kami," ungkapnya.
"Saya tidak menikmati kualifikasi seperti dulu."
Harapan Quartararo kini adalah start sebaik mungkin pada balapan MotoGP Austria yang akan berlangsung pada Minggu (21/8/2022) mulai pukul 19.00 WIB.
Sebelum ini dua kali Quartararo mampu mencuri podium di sirkuit yang secara desain lintasan sangat tidak menguntungkan Yamaha.
Hasil podium setidaknya akan menjaga posisi Quartararo sebagai pemuncak klasemen sementara.
"Setiap balapan selalu menjadi lebih sulit, jadi saya tidak tahu apakah balapan ini menjadi yang tersulit," kata Quartararo.
"Di setiap sesi saya selalu berada di antara Ducati, jadi mereka sangat cepat dan tentunya tidak mudah."
"Menemukan kunci untuk balapan itu susah, tetapi saya pikir jawabannya adalah start sempurna, lap pertama yang sempurna, menghemat ban dengan baik, dan melihat apa yang terjadi."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com, Crash.net |
Komentar