Momen tersebut menandakan titik balik yang berlawanan bagi kedua tim.
Sarri memasukkan Alberto dan Pedro untuk menggenjot serangan dengan masing-masing menggantikan Matias Vecino serta Mattia Zaccagni.
Di sisi lain, Inzaghi merespons dengan melakukan tiga pergantian sekaligus.
Mereka yang masuk adalah Edin Dzeko (ganti Romelu Lukaku), Matteo Darmian (Denzel Dumfries), dan Robin Gosens (Federico Dimarco).
Efeknya, Inter malah kedodoran hingga kecolongan gol pemulih keadaan dari Alberto.
Inzaghi bereaksi lagi dengan menyuntikkan unsur ofensif lewat substitusi Joaquin Correa (ganti Nicolo Barella) dan Hakan Calhanoglu (Roberto Gagliardini).
Saat Inter Milan fokus mengincar gol penyama skor, malah Lazio yang mendapatkan lesakan pengunci tripoin melalui aksi Pedro.
Keputusan Inzaghi pun ramai dipertanyakan.
Walau tak maksimal, kehadiran Lukaku, Dumfries, dan Dimarco dianggap masih memperbesar peluang Inter bikin gol tambahan, tetapi mereka malah ditarik keluar ketika skor laga masih 1-1.
Inzaghi juga dikritik karena lebih memilih memasang Gagliardini sebagai starter, alih-alih biasanya Calhanoglu, guna berpartner dengan Barella dan Marcelo Brozovic.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Football-italia.net |
Komentar