"Saya pikir Valentino, bagi semua pembalap di akademi, adalah guru. Dia mengatakan beberapa hal," ungkap Tardozzi kepada BT Sport setelah kemenangan di Inggris.
"Ada relasi yang sangat bagus antara Valentino dan Pecco. Terkadang dia memberi nasihat yang membuat perbedaan besar," sambung Tardozzi.
Pun ketika Bagnaia memenangi balapan MotoGP Austria beberapa waktu lalu, ada nasihat Rossi yang diterimanya mengenai pemilihan ban.
Hanya saja, lagi-lagi Bagnaia tidak mendengarkannya.
Percaya diri bisa memimpin lomba dengan segera sehingga tidak bermasalah dengan panas dari jejak pembalap lain, Bagnaia mengambil ban depan lunak.
Strategi Bagnaia memang berhasil karena langsung merangsek di posisi terdepan sejak awal lomba dan mempertahankannya hingga akhir.
Akan tetapi, Bagnaia hampir mengalami masalah saat bannya aus lebih cepat. Sol sepatu balapnya menjadi korban karena dipakai untuk membantu pengereman.
Bagnaia merasa Quartararo bisa menyusul kalau balapannya sedikit lebih lama.
Sebab, sang rival mengambil strategi berbeda dengan memilih ban keras yang lebih awet tetapi lebih pelan dalam mencapai level grip optimal.
Baca Juga: Fabio Quartararo: Pecco adalah Pembalap yang Harus Dikalahkan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com, Crash.net |
Komentar