"Saya merasa bingung, saya piki dia mengambil risiko yang tidak akan saya ambil," ucap Carlo Pernat, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
"Setelah semua yang dia lalui karena terburu-buru, perasaan terburu-buru itu membuatnya putus asa dan itu bukan hanya kesalahannya, tapi juga dokter dan manajer," imbuhnya.
Walau sudah merasa fisiknya lebih baik, Marc Marquez seharusnya melakukan adaptasi dan latihan lagi alih-alih langsung berkompetisi.
Jika merunut dari skema seperti itu, Carlo Pernat menyebut GP Australia 2022 pada bulan Oktober menjadi momen yang pas bagi Marquez untuk kembali.
"Kami sudah memberitahunya untuk menunggu setidaknya dia baru bisa kembali saat GP Australia mendatang," kata Carlo Pernat menegaskan.
"Kenyataannya bahwa tanpa menjalani balapan Anda tidak akan sama seperti sebelumnya."
"Sebenarnya, itu tidak mungkin benar, Marquez adalah manusia seperti yang lain, jadi saya bingung dan itu adalah keputusan yang saya tidak mengerti," imbuhnya.
Rasa buru-buru untuk kembali pernah menjadi mimpi buruk Marc Marquez dua tahun lalu ketika dia awal-awal menderita cedera patah tulang lengan kanan.
Baca Juga: MotoGP Aragon 2022 - Francesco Bagnaia Jadi Calon Terkuat Raih Kemenangan
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | GPOne.com, Motosan.es |
Komentar