"Hasil yang bagus karena bisa mengamankan gelar konstruktor dengan lima balapan tersisa," kata Paolo Ciabatti dalam wawancara dengan MotoGP.com.
"Jadi sekarang kami bisa fokus mengejar gelar pembalap dan tim."
Bicara soal klasemen pembalap, Ducati tidak benar-benar puas dengan hasil MotoGP Aragon.
Sebabnya, pembalap andalan mereka, Francesco Bagnaia, "hanya" finis di posisi kedua setelah disalip Bastianini pada lap terakhir.
Tidak ada selebrasi di garasi Ducati. Manajer Tim Davide Tardozzi yang terkenal karena selebrasi yang meledak-ledak hanya memberikan reaksi "oke" saja.
Bastianini sendiri sudah menjadi pembicaraan sejak balapan sebelumnya di Sirkuit Misano, Italia, gegara upayanya menyalip Bagnaia di lap terakhir yang hampir berubah menjadi bencana.
CEO Ducati, Claudio Domenicali, sampai sempat menunjukkan ketidaksenangannya sebelum Ducati menyatakan bahwa mereka membebaskan pembalapnya untuk mengejar kemenangan.
Hal ini pula yang ditegaskan oleh Ciabatti walau baginya tetap saja akan lebih baik jika Bagnaia yang menang.
Apabila menang, Bagnaia akan memangkas selisih poin dari pemuncak klasemen sementara, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha), menjadi 5 poin alih-alih 10 poin.
Baca Juga: Update Klasemen MotoGP 2022 - Gara-gara Crash, Posisi Quartararo Semakin Rawan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar