"Tadi adalah balapan yang bagus bagi penonton, dan tentunya untuk perburuan gelar," kata Ciabatti lagi.
"Karena Pecco punya peluang lebih besar untuk memenangkan gelar daripada Enea yang sedikit tertinggal, akan lebih baik jika dia yang finis pertama."
"Tetapi seperti biasa Enea sangat kuat pada lap-lap terakhir dan dia lebih cepat. Pecco tak ingin mengambil risiko untuk menyalipnya lagi karena risikonya terlalu tinggi."
"Posisi finis 1-2 untuk Ducati. Enea berjuang untuk menang. Saya pikir Gresini Racing sangat senang."
"Pada akhirnya kemenangan Enea membantu Ducati merebut gelar (konstruktor) jadi ini hasil yang bagus."
"Kami berhasil memangkas poin karena Fabio Quartararo sangat tidak beruntung hari ini. Kami tertinggal 10 poin dengan lima seri tersisa jadi persaingan untuk gelar juara akan makin ketat."
Dengan kejuaraan yang memasuki fase kritis, Ducati tidak boleh kehilangan hasil penting, termasuk karena persaingan di antara pembalap mereka sendiri.
Ciabatti memberi sinyal bahwa team order akan diberlakukan. Melihat klasemen dan tren performa, Bagnaia paling diunggulkan.
"Saya pikir tentunya kami melihat bahwa penting bagi Ducati untuk memenangkan gelar juara dunia dari kategori pembalap," ucap Ciabatti.
Baca Juga: 5 Fakta Start Horor MotoGP Aragon - Motor Marquez Belok Sendiri, Quartararo Apes Bolak-balik
"Kami baru memenanginya sekali pada 2007, sudah lama sekali, dengan Casey Stoner, jadi jelas bahwa kami perlu memaksimalkan peluang untuk merebut poin dari Fabio."
"Kita lihat nanti, tetapi saat ini kami hanya ingin menikmati hasil bagus ini dan gelar dari kategori konstruktor."
Kejuaraan akan dilanjutkan dengan balapan MotoGP Jepang yang akan berlangsung di Sirkuit Motegi, Jepang, pada Minggu (25/9/2022) akhir pekan ini.
Baca Juga: Jawaban Marc Marquez kepada Mereka yang Menuduhnya sebagai Biang Kerok pada MotoGP Aragon 2022
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | MotoGP.com |
Komentar