Marquez beralasan bahwa pergerakannya menutup Nakagami disebabkan oleh serpihan fairing Quartararo yang tersangkut di motornya.
Serpihan itu mengunci ban belakang Marquez ketika dia mengaktifkan rear-height device untuk berakselerasi.
Marquez juga menegaskan bahwa dia tidak ingin mencelakakan rivalnya, lebih-lebih pembalap yang satu pabrikan seperti Nakagami.
Namun, Lorenzo tak percaya.
"Apa yang saya lihat di sana adalah bahwa ia sedang mencari racing line yang tepat," kata Lorenzo.
"Anda bisa melihat bagaimana motornya bergeser ke kiri untuk mencari racing line dan ternyata dia belum selesai melewati Nakagami sehingga menyentuhnya."
"Dan kemudian dia membuat alasan bahwa bagaimana mungkin dia melakukan itu pada pembalap dari pabrikan yang sama."
"Saya tidak percaya itu karena motornya. Saya tidak percaya," tutur Lorenzo.
"Saya telah melihatnya berkali-kali. Saya melihat seorang pembalap yang lepas kendali," pungkas Lorenzo.
Lorenzo dan Marquez punya sejarah buruk, salah satunya terjadi di Aragon.
Dalam balapan pada musim 2018, Jorge Lorenzo mengalami cedera setelah manuver block pass dari Marquez di tikungan pertama membuatnya terbanting dari motor.
Baca Juga: Mulai Dekati Puncak Klasemen, Bastianini Belum Mau Pikirkan Gelar Juara Dunia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar