BOLASPORT.COM - Ayah Jorge Lorenzo, Chico Lorenzo, menjadi salah satu pihak yang memberi sorotan tajam soal insiden besar pada MotoGP Aragon.
Dua kecelakaan yang terjadi pada lap pertama membuka MotoGP Aragon yang berlangsung di Motorland Aragon, Spanyol, Minggu (18/9/2022).
Marc Marquez menjadi orang yang paling bertanggung jawab karena terlibat dalam kedua insiden tersebut.
Di lurusan setelah Tikungan 3, Marquez mengalami selip sehingga ditabrak dari belakang oleh Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
Quartararo langsung terpelanting dari motornya. Perjuangannya untuk mempertahankan gelar makin sulit karena gagal finis.
Beberapa saat berselang, Marquez kembali menyebabkan kecelakaan.
Setelah Tikungan 7 Marquez bergerak ke kanan sehingga tidak memberi ruang bagi Takaaki Nakagami (LCR Honda).
Nakagami hampir berhadapan dengan maut ketika jatuh di tengah lintasan. Untungnya, semua pembalap di belakangnya mampu menghindar.
Chico Lorenzo pun memberikan kritik kepada Marquez dalam video di kanal Youtube-nya, Motogepeando.
Baca Juga: Dilema Bos Ducati: Sejujurnya Saya Lebih Suka Bagnaia yang Menang
Pria yang pernah melatih pembalap sekaliber Jorge Martin, Joan Mir, hingga Jorge Lorenzo sendiri mengaku sudah ingin mematikan televisinya setelah insiden pertama.
"Sebenarnya setelah kecelakaan Quatararo, saya tidak menonton balapannya lagi," kata Chico Lorenzo, seperti dilansir dari Motosan.es.
"Saya pikir insiden itu benar-benar tidak adil," tambahnya merujuk kerugian yang dialami Quartararo.
Keunggulan Quartararo dengan pesaing terdekatnya, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), di tabel klasmen terpangkas dari 30 poin menjadi 20 poin.
Chico Lorenzo salut dengan reaksi Quartararo yang terlihat legawa menerima kegagalan yang disebabkan pembalap lainnya.
"Saya akan mengatakan satu hal, orang ini luar biasa," ucap Lorenzo.
"Setelah semua yang telah terjadi, setelah kiprahnya di MotoGP menjadi begitu buruk, dan lihat bagaimana ekspresi anak itu. Dia tersenyum dan menunjukkan luka-lukanya."
Adapun perihal kecelakaan Marquez dengan Takaaki Nakagami, sesama pembalap motor Honda, Lorenzo menuding juara dunia delapan kali itu sepenuhnya beralasan.
Dalam tayangan ulang Marquez terlihat menghalangi Nakagami sebelum pembalap Jepang itu terjatuh dengan keras.
Baca Juga: Kalah dari Bastianini, Bos Ducati Tak Ragu Sebut Bagnaia yang Harusnya Menang di Aragon
Marquez beralasan bahwa pergerakannya menutup Nakagami disebabkan oleh serpihan fairing Quartararo yang tersangkut di motornya.
Serpihan itu mengunci ban belakang Marquez ketika dia mengaktifkan rear-height device untuk berakselerasi.
Marquez juga menegaskan bahwa dia tidak ingin mencelakakan rivalnya, lebih-lebih pembalap yang satu pabrikan seperti Nakagami.
Namun, Lorenzo tak percaya.
"Apa yang saya lihat di sana adalah bahwa ia sedang mencari racing line yang tepat," kata Lorenzo.
"Anda bisa melihat bagaimana motornya bergeser ke kiri untuk mencari racing line dan ternyata dia belum selesai melewati Nakagami sehingga menyentuhnya."
"Dan kemudian dia membuat alasan bahwa bagaimana mungkin dia melakukan itu pada pembalap dari pabrikan yang sama."
"Saya tidak percaya itu karena motornya. Saya tidak percaya," tutur Lorenzo.
"Saya telah melihatnya berkali-kali. Saya melihat seorang pembalap yang lepas kendali," pungkas Lorenzo.
Lorenzo dan Marquez punya sejarah buruk, salah satunya terjadi di Aragon.
Dalam balapan pada musim 2018, Jorge Lorenzo mengalami cedera setelah manuver block pass dari Marquez di tikungan pertama membuatnya terbanting dari motor.
Baca Juga: Mulai Dekati Puncak Klasemen, Bastianini Belum Mau Pikirkan Gelar Juara Dunia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar