Baca Juga: Dilema Bos Ducati: Sejujurnya Saya Lebih Suka Bagnaia yang Menang
Memangkas gap 48 poin dalam lima balapan tersisa tentunya bukan pekerjaan mudah walau secara matematis memungkinkan.
Rata-rata ada 9,8 poin yang harus dipangkas Bastianini di setiap seri. Itu lebih besar daripada 9 poin yang memisahkan pemenang dan pembalap yang finis ketiga.
Akan tetapi bagi Gresini Racing, tidak ada salahnya untuk mencoba bermimpi.
Lebih-lebih sudah 17 tahun berlalu sejak tim yang bermarkas di Faenza, Italia, itu terlibat dalam persaingan gelar juara dunia MotoGP untuk terakhir kalinya.
Kepada La Gazzetta dello Sport, Nadia Padovani selaku bos tim Gresini pun menolak gagasan team order.
Padovani ingin Bastianini berjuang habis-habisan, setidaknya sampai dia benar-benar tidak memiliki peluang untuk menjadi juara.
"Jika tersisa dua balapan lagi dan tidak ada lagi peluang untuk finis lebih tinggi dari peringkat tiga atau dua, kami akan membantu," kata Padovani.
"Itu pendapat saya, tetapi saya tidak tahu apakah Ducati juga sama," tambah istri mendiang Gresini.
Padovani memahami kerinduan Ducati akan gelar juara mengingat sudah 15 tahun mereka melewati masa paceklik.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar