BOLASPORT.COM - Kepala Tim Gresini Racing, Nadia Padovani, belum siap untuk terlibat dalam team order Ducati. Lebih-lebih, peluang langka untuk menjadi juara ada di depan mata.
Gresini tidak ingin melewatkan kesempatan emas untuk kembali mencetak prestasi pada MotoGP.
Tim bentukan legenda balap, Fausto Gresini, tersebut memang punya sejarah panjang sebagai salah satu tim independen tersukses.
Tiga gelar juara telah mereka amankan dari berbagai kelas yaitu Moto3 (Jorge Martin-2018), Moto2/GP250 (Daijiro Kato-2001, Toni Elias-2010), serta MotoE (Matteo Ferrari-2019).
Di kelas MotoGP pun mereka juga bisa unjuk gigi.
Ada masa ketika pembalap Gresini bolak-balik menjadi runner-up kejuaraan yaitu pada 2003-2004 melalui Sete Gibernau dan pada 2005 melalui Marco Melandri.
Empat kemenangan dalam semusim menjadi pencapaian terbaik Gresini di kelas utama dan berkat Enea Bastianini, pencapaian tinggi itu terulang musim ini.
Bastianini membuktikan bahwa Fausto Gresini tidak salah menilai talentanya.
Sejak membuat sensasi dengan memenangi balapan seri perdana di Qatar, Bestia mencetak hasil serupa pada GP Americas, GP Prancis, dan GP Aragon.
Dalam MotoGP Aragon yang berlangsung akhir pekan lalu, Bastianini memenangi duel sengit melawan pembalap tim pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia.
Baca Juga: Bastianini, Gresini, dan Kedekatan dengan Indonesia sebagai Rumah Kedua
Persaingan Bastianini dan Bagnaia menjadi sorotan.
Sebab, Bagnaia merupakan ujung tombak Ducati dalam perburuan gelar sementara Bastianini adalah tim satelit Ducati yang diekspektasikan memberi "bantuan."
Saat Bastianini gagal menyalip Bagnaia pada lap terakhir MotoGP San Marino, Ducati dituding memberlakukan team order.
Adapun ketika Bastianini akhirnya mengalahkan Bagnaia di Aragon, Ducati disebut melakukan blunder karena alasan sebaliknya.
Mengenai respons yang muncul pasca-balapan MotoGP Aragon, petinggi pabrikan Borgo Panigale memahaminya.
"Karena Pecco punya peluang lebih besar untuk memenangkan gelar daripada Enea yang sedikit tertinggal, akan lebih baik jika dia yang finis pertama," kata Direktur Olahraga Paolo Ciabatti.
Bagnaia kini menempati peringkat kedua di klasemen sementara MotoGP.
Pembalap yang akrab disapa Pecco itu hanya tertinggal 10 poin dari pembalap teratas, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
Adapun Bastianini berada di urutan keempat dengan jarak 48 poin dari Quartararo.
Baca Juga: Dilema Bos Ducati: Sejujurnya Saya Lebih Suka Bagnaia yang Menang
Memangkas gap 48 poin dalam lima balapan tersisa tentunya bukan pekerjaan mudah walau secara matematis memungkinkan.
Rata-rata ada 9,8 poin yang harus dipangkas Bastianini di setiap seri. Itu lebih besar daripada 9 poin yang memisahkan pemenang dan pembalap yang finis ketiga.
Akan tetapi bagi Gresini Racing, tidak ada salahnya untuk mencoba bermimpi.
Lebih-lebih sudah 17 tahun berlalu sejak tim yang bermarkas di Faenza, Italia, itu terlibat dalam persaingan gelar juara dunia MotoGP untuk terakhir kalinya.
Kepada La Gazzetta dello Sport, Nadia Padovani selaku bos tim Gresini pun menolak gagasan team order.
Padovani ingin Bastianini berjuang habis-habisan, setidaknya sampai dia benar-benar tidak memiliki peluang untuk menjadi juara.
"Jika tersisa dua balapan lagi dan tidak ada lagi peluang untuk finis lebih tinggi dari peringkat tiga atau dua, kami akan membantu," kata Padovani.
"Itu pendapat saya, tetapi saya tidak tahu apakah Ducati juga sama," tambah istri mendiang Gresini.
Padovani memahami kerinduan Ducati akan gelar juara mengingat sudah 15 tahun mereka melewati masa paceklik.
Baca Juga: Mulai Dekati Puncak Klasemen, Bastianini Belum Mau Pikirkan Gelar Juara Dunia
Gelar juara dunia milik Casey Stoner pada musim 2007 masih menjadi gelar pertama dan terakhir Ducati pada MotoGP.
"Tetapi pada akhirnya saya adalah kepala tim Gresini, dan kami di sini untuk meraih hasil baik," kata Padovani lagi.
"Kemudian, saya ulangi, kita lihat saja nanti setelah tersisa satu atau dua balapan," ucapnya menegaskan.
Kejuaraan akan dilanjutkan dengan seri balap MotoGP Jepang pada 25 September 2022 di Mobility Resort Motegi, Jepang.
Baca Juga: 5 Fakta Start Horor MotoGP Aragon - Motor Marquez Belok Sendiri, Quartararo Apes Bolak-balik
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar