"Dan kemudian dia membuat alasan bahwa bagaimana mungkin dia melakukan itu pada pembalap dari pabrikan yang sama," imbuhnya.
Meski demikian, Alberto Puig selaku manajer Repsol Honda percaya bahwa kejadian yang melibatkan pembalapnya itu benar-benar murni sebagai insiden balap, bukan untuk mencelakai rival.
"Segala sesuatu yang sudah terjadi adalah sebuah insiden balap," kata Alberto Puig, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
Alberto Puig menilai Marc Marquez telah membuat start yang bagus di mana dia berhasil merangsek ke urutan keenam usai mengawali balapan dari posisi ke-13.
Namun, hal itu lenyap tatkala dia mengalami slip ban belakang akibat kehilangan traksi usai di tikungan 3 Aragon.
"Marc Marquez membuat start yang sangat bagus, tapi dia mengalami sedikit guncangan dan ban belakangnya selip sehingga kontak dengan Quartararo tak terhindarkan," ucap Alberto.
"Pada saat yang sama Marquez mulai mengalami masalah dengan bagian belakang dan, setelah tikungan 5 dia bahkan tidak bisa menjaga motornya tetap lurus dan Taka berada di belakang," imbuhnya.
Sebelumnya, Managing Director Yamaha, Lin Jarvis juga mengutarakan hal yang sama jika insiden ini benar-benar murni insiden balap.
"Quartararo jelas marah dan kesal, tapi dari apa yang kami lihat sepertinya itu ialah benar-benar insiden balapan," ucap Lin Jarvis.
"Marc Marquez ada di posisi bawah pada awal dan kala itu, ia membalap dengan sangat agresif," imbuhnya.
Baca Juga: Gresini Belum Rela Lepas Bastianini Jadi Pengawal Bagnaia, 'Kami Juga Ingin Menang pada MotoGP!'
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar