Setelah seri ke-10 MotoGP Jerman, El Diablo hanya sekali memperlebar keunggulan poin dari Bagnaia yaitu saat sang rival gagal finis di Jepang.
Selisih poin yang tadinya sangat besar yaitu 91 poin kini hampir dipangkas habis oleh Bagnaia.
Satu faktor yang membuat Quartararo kesulitan adalah bagaimana inferiornya motor Yamaha M1 dibanding motor Ducati Desmosedici GP milik Bagnaia.
Ketertinggalan besar dalam akselerasi dan top speed membuat Quartararo kesulitan dalam menyalip.
Ini diperparah dengan keunggulan Ducati dalam mencetak waktu lap yang kompetitif.
Sekadar informasi, dari delapan penunggang Desmosedici GP, tujuh di antaranya sudah mencetak pole position, termasuk dua rookie.
Quartararo yang dahulu dikenal punya taji dalam kualifikasi kini kesulitan untuk unjuk gigi.
Dalam enam seri terakhir, tak sekalipun pembalap asal Prancis tersebut berhasil merebut tiga posisi start di baris terdepan.
Ducati? Dalam rentang waktu yang sama setidaknya ada satu pembalap Ducati di posisi tiga besar dalam kualifikasi. Malahan empat kali mereka melakukan sapu bersih.
Baca Juga: MotoGP Thailand 2022 - Fabio Quartararo: Pengalaman Paling Menakutkan dalam Hidup Saya
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com, The-race.com |
Komentar