BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, tampil jauh dari ekspetasi pada balapan seri ke-17 MotoGP Thailand 2022.
Start dari posisi keempat tak mampu dimanfaatkan Fabio Quartararo untuk mengejar podium dan hanya finis di urutan ke-17.
Fabio Quartararo sudah ketiban apes sejak lap pertama dari balapan yang berlangsung di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Thailand, Minggu (2/10/2022).
Insiden dengan Jack Miller (Ducati Lenovo) di Tikungan 1 dan momen selip pasca-disalip Alex Marquez (LCR Honda) di Tikungan 4 membuat posisi Quartararo.
El Diablo sudah terdampar di posisi 17 hanya pada lap pertama.
Pandangan yang terbatas akibat sapuan genangan air dari rombongan rival di depannya dan hilangnya feeling bagus dari motor mempersulit Quartararo.
Quartararo tak banyak beranjak dari posisinya hingga balapan selama 25 lap ini selesai dalam waktu 41 menit 44 detik.
Seusai balapan tanpa satu pun poin untuk diamankan, Quartararo kehabisan kata-kata. El Diablo pun membolos dari jadwal wawancara dengan media pasca-lomba.
"Fabio sedang tidak ingin bicara," kata Massimo Meregalli, Direktur Tim Monster Energy Yamaha, dilansir dari Corsedimoto.
Baca Juga: Sentilan Marquez ke Ducati: Jagokan Motor Bagnaia Kalahkan Quartararo dalam Perburuan Gelar MotoGP
"Kami belum berbicara dengannya. Begitu dia kembali ke pit dia pergi untuk berganti pakaian, dan masih di ruangannya."
"Sebagai tim kami harus memahami apa yang terjadi," ucap Meregalli.
Melempemnya performa Quartararo pada MotoGP Thailand di luar ekspektasi.
Sebab, pada balapan MotoGP Indonesia yang juga berlangsung di tengah hujan deras, Quartararo mampu tampil kuat.
Kala itu El Diablo menjadi salah satu pembalap tercepat sebelum finis di posisi kedua, di belakang Miguel Oliveira (Red Bull KTM) yang juga menang di Thailand.
Perbedaan performa yang signifikan menyisakan kebingungan di garasi tim pabrikan garpu tala.
"Sebagai tim kami harus memahami apa yang terjadi," kata Meregalli.
"Seperti kompetitor, kami menghadapi balapan ini dengan kondisi buta, karena semua latihan bebas berlangsung di kondisi kering."
"Akan tetapi, berbeda dengan Mandalika, kondisi basah di sini tidak membuat kami kompetitif," sambungnya.
Baca Juga: Sentilan Marquez ke Ducati: Jagokan Motor Bagnaia Kalahkan Quartararo dalam Perburuan Gelar MotoGP
Saat MotoGP Mandalika sebenarnya pembalap juga tidak memiliki waktu untuk berlatih dengan lintasan yang basah.
Meregalli berasumsi bahwa karakter aspal Mandalika yang memiliki grip kuat walau saat hujan menjadi pembeda.
Yamaha memerlukan level grip yang optimal karena karakter motor mereka yang mengandalkan corner speed atau kecepatan di tikungan.
"Di Indonesia gripnya besar, sementara di sini jauh lebih kecil," kata Meregalli.
"Akan tetapi tanpa berbicara dengan Fabio dan menganalisis datanya, kami hanya bisa berspekulasi."
Adapun Quartararo menyesalkan dua insiden yang dialaminya pada lap pertama sehingga membuat posisinya mundur jauh ke belakang.
Baginya, peristiwa tersebut mempersulit balapannya ketika dia juga tidak memahami kondisi lintasan dengan sempurna.
"Hujan turun pada saat yang paling buruk bagi kami," ujar Quartararo dalam laman resmi tim.
"Kami tidak memiliki banyak waktu di lintasan basah sebelum balapan, hanya beberapa menit. Lap-lap pertama balapan benar-benar sulit."
"Kami tahu mengapa kami begitu kesulitan, tetapi kami akan menyelidiki lebih lanjut untuk perbaikan di masa depan."
"Kami akan mencoba untuk kembali lebih kuat di Australia," ujar Quartararo.
Baca Juga: MotoGP Thailand 2022 - Marc Marquez Diselamatkan oleh Hujan
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Yamahamotogp.com, Corsedimoto.com |
Komentar