"Itulah (merespons pertanyaan kenapa pintu tidak bisa terbuka), kita tanya ke pengeola gedung, dia bilang setiap event kunci diberikan ke panitia, panitianya Abdul Harris."
"Security Officer Steward (yang pegang kunci), kenapa gak bisa dibuka ini kelalaian."
"Mereka turun gak bisa naik lagi karena orang sudah turun tertimpa-timpa, gelap, (dan ada) asap. Itulah terjadi penumpukan massa," tambahnya.
Baca Juga: 3 Hal Yang Jadi Sorotan Komdis PSSI atas Tragedi Kanjuruhan, Salah Satunya Soal Penerangan
Erwin Tobing menilai kewaspadaan dua orang tersebut hilang saat terjadi kericuhan, mengingat dua orang tersebut sudah rutin menjadi panpel pertandingan Arema FC.
"Kita liat video beredar bagaimana pintu tidak terbuka. Saya katakan kalau panpel ini anggap tugas rutin, kewaspadaannya hilang," ujar Erwin.
"Saya liat itu, dia rutin, sudah lama sebagai ketua pelaksana sehingga tidak waspada."
Harusnya cek ini pintu harus dibuka, kalo ada kejadian harus dibuka," tambahnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar