Dia menegaskan jika invasi suporter yang turun ke lapangan bukan jadi faktor utama.
Pasalnya, beberapa menit setelah pertandingan kondisi stadion masih bisa dikontrol.
Fakta ini ditemukan saat Choirul melakukan penelusuran dan kesaksikan saksi di lapangan.
“Kalau ada yang bilang eskalasi penanganan itu timbul karena suporter merangsek masuk ke dalam lapangan, sampai sore (5/10) ini, kami mendapat informasi bahwa tidak begitu kejadiannya."
“Jadi ada constraint (batasan) waktu antara 15 sampai 20 menit pasca-wasit meniup peluit panjang, itu suasana masih terkendali, walaupun banyak suporter yang masuk ke lapangan.,” kata Choirul Anam dilansir BolaSport.com dari laman Kompas.com.
Baca Juga: Kata Pelatih UEA setelah Timnya Ditumbangkan Timnas U-17 Indonesia
Chorul menjelaskan jika suporter tidak berniat menyerang pemain Arema FC.
Di sisi pemain, mereka mengaku tidak mendapatkan ancaman dari suporter.
“Kalau ada yang bilang mereka mau menyerang pemain, kami sudah ketemu dengan para pemain dan para pemain ini bilang tidak ada kekerasan terhadap mereka.”
“Para pemain tidak mendapat ancaman dan caci maki, mereka cuma bilang bahwa suporter memberikan semangat kepada para pemain. Ini pemain yang ngomong begitu ke kami,” ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar