Setelah jeda musim panas penampilan Quartararo kembali memble karena hanya mencatatkan satu kali podium dan diwarnai dengan satu kali gagal menyentuh garis finish.
Di sisi lain, Bagnaia yang menjadi pembalap dengan jumlah kemenangan terbanyak musim ini yaitu enam kali, penampilannya bukan tanpa cacat, sejauh ini Bagnaia sudah lima kali gagal mencapai garis finish.
"Quartararo memulai dengan sangat kuat dan mendapat keunggulan poin yang bagus," ucap Stoner dikutip Bolasport.com dari Motosan, Kamis (13/10/2022).
"Dia melakukannya saat semua orang di sekitarnya berantakan."
"Tampaknya dalam beberapa tahun terakhir di MotoGP yang harus Anda lakukan adalah menyelesaikan balapan secara konsisten untuk memenangkan Kejuaraan Dunia."
"Ini benar-benar menjadi roller coaster dalam beberapa musim terakhir."
Stoner mengungkapkan salah satu penyebab yang membuat pembalap sulit konsisten sepanjang musim adalah Motor yang terlalu canggih dengan berbagai perangkat elektroniknya.
Setiap akhir pekan para pembalap disibukkan dengan mencari set-up motor serta settingan elektronik yang paling sesuai dengan kondisi trek.
"Saya pikir generasi pembalap ini telah kehilangan sedikit pemahaman tentang apa yang terjadi di akhir pekan," ucap Stoner.
Baca Juga: Siasat Keroyokan Bagnaia dan Ducati Bisa Ambyar di Tangan Tunggal Putra Yamaha
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar