Crutchlow mengaku bahwa dia memiliki sejumlah gagasan untuk mewujudkannya.
Akan tetapi, keputusan akhir tetap berada di tangan para insinyur Yamaha.
"Tidak mudah untuk meyakinkan mereka karena perubahannya tidak kecil," sambung Crutchlow.
"Di sisi lain, motor tahun ini, yang pada dasarnya juga motor tahun lalu, adalah motor bagus yang masih memimpin kejuaraan dengan dua poin."
"Masalahnya adalah motornya tidak baik untuk pembalap lain selain Fabio. Jadi kita lihat saja nanti."
Quartararo masih menjadi pembalap terdepan dalam perburuan gelar juara MotoGP 2022 dengan keunggulan 2 poin atas Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).
Sementara itu, Morbidelli harus memangkas gap 15 poin dari Takaaki Nakagami (LCR Honda) untuk naik ke posisi 18.
Bagaimanapun, Crutchlow optimistis dengan peningkatan yang akan dibawa Yamaha pada musim depan.
"Mereka bekerja keras," kata pembalap Inggris Raya terakhir yang mampu memimpin klasemen MotoGP itu.
"Sejujurnya, saya belum pernah melihat Yamaha harus bekerja sekeras ini, sebagai permulaan, dan saya belum pernah melihat Yamaha benar-benar melakukannya."
"Jadi saya merasa positif. Kami perlu memperbaiki beberapa area tetapi saya yakin akan ada lebih banyak saat tes di Malaysia (pada Februari)."
Baca Juga: MotoGP Australia, Mitos Akamsi, dan Rahasia Tikungan Raja Sleding Casey Stoner
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar