Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Apa Gunanya Yamaha Lebih Cepat kalau Tak Bisa Dipakai dengan 1 Tangan?

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 14 Oktober 2022 | 06:30 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, tentunya berharap tak lagi keteteran saat beradu kecepatan dengan pembalap Ducati seperti Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini yang tampak dalam gambar.
MOTOGP.COM
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, tentunya berharap tak lagi keteteran saat beradu kecepatan dengan pembalap Ducati seperti Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini yang tampak dalam gambar.

BOLASPORT.COM - Peningkatan top speed alias kecepatan tertinggi menjadi tema utama persiapan Yamaha untuk MotoGP 2023. Namun, itu bukan satu-satunya.

Ketertinggalan dalam hal kecepatan motor telah menjadi mimpi buruk Yamaha dalam beberapa tahun terakhir.

Dari dulu Yamaha memang bukan pabrikan yang memuja tenaga mesin.

Saat beralih dari mesin V4 ke inline-4 pada tahun pertama dari era MotoGP, Yamaha lebih fokus mempertahankan karakter motor mereka yang mudah dikendarai.

Kemajuan revolusioner yang terjadi pada 2004 makin membuat Yamaha mantap dengan filosofi mereka.

Dibarengi dengan kedatangan Valentino Rossi, Yamaha sukses mereplikasi penyaluran tenaga yang konstan ala mesin V4.

Hasilnya adalah delapan gelar juara dunia MotoGP dengan titel terakhir dipersembahkan Fabio Quartararo pada tahun lalu.

Hanya saja selisih top speed yang terlalu besar dengan kompetitor dari pabrikan lain membuat pembalap sekaliber Quartararo frustrasi.

Quartararo dkk. mengalami kendala besar dalam menyalip lawan. Kalaupun bisa, mereka rentan disusul balik di lintasan lurus. Maju dan mundur.

Baca Juga: MotoGP Australia 2022 - Dunia Sedang Terbalik untuk Marc Marquez dan Fabio Quartararo

Pabrikan berlogo garpu tala tersebut bukannya diam saja.

Usaha mereka meyakinkan Quartararo bertahan dibarengi dengan komitmen untuk meningkatkan tenaga dari mesin YZR-M1 pada tahun depan.

Untungnya, impresi pertama terhadap YZR-M1 2023 positif.

Quartararo dan pembalap Yamaha lain, Franco Morbidelli, cukup puas saat menjajal versi awal mesin 2023 dalam tes tengah musim di Misano pada September lalu.

"Langkah pertama dengan motor 2023 bagus. Motornya bekerja dengan cukup baik di area akselerasi dan top speed," ujar Quartararo, dilansir dari Crash.

"Mengingat ini baru langkah pertama, saya menantikan peningkatan dari mesin musim depan," sambung El Diablo.

Meski demikian, pengembangan motor Yamaha yang baru tidak berhenti dengan kecepatan saja.

Pembalap penguji Yamaha, Cal Crutchlow, membeberkan bahwa ada reputasi lama sebagai "motor gampang" yang berusaha dikembalikan.

Yamaha tadinya menjadi destinasi impian lebih-lebih bagi pembalap baru karena proses adaptasi yang tidak begitu rumit.

Baca Juga: MotoGP Australia 2022 - Bagnaia Jalan bareng Stoner, Murid Rossi Aman di Tangan Mantan Rival

Siapa yang tidak tergiur setelah pencapaian oke Jorge Lorenzo, Ben Spies, Cal Crutchlow, Johann Zarco, Fabio Quartararo pada tahun pertama dengan Yamaha.

Bahkan pencapaian tertinggi Crutchlow di klasemen akhir terjadi ketika dia memperkuat tim satelit Yamaha Tech3.

Walau semua kemenangannya diraih di atas Honda, Crutchlow tak pernah finis lebih tinggi dari posisi kelima dengan 188 poin di klasemen akhir seperti ketika memperkuat Yamaha.

Bagaimana dengan sekarang? Ketika hanya Quartararo yang bisa bersaing di depan, tak ada penjelasan lebih lanjut yang diperlukan.

"Apa yang mereka inginkan adalah lebih banyak kekuatan dan lebih banyak kecepatan dan mereka mendapatkannya," ujar Crutchlow.

"Akan tetapi saya tidak berpikir itu adalah segalanya dan akhir dari segalanya. Bagi saya, ini soal seberapa mudah motornya dikendarai."

"Ketika saya berlomba dengannya pada 2012-13, saya bisa mengendarainya dengan satu tangan memegang setang separuh waktu."

"Dan sekarang tidak mungkin untuk melakukan itu," imbuhnya.

Pembalap penguji Yamaha, Cal Crutchlow.
PETRONAS YAMAHA SRT
Pembalap penguji Yamaha, Cal Crutchlow.

Baca Juga: Francesco Bagnaia: Perbedaan dengan Fabio Quartararo? Situasi Saya Lebih Baik

Crutchlow mengaku bahwa dia memiliki sejumlah gagasan untuk mewujudkannya.

Akan tetapi, keputusan akhir tetap berada di tangan para insinyur Yamaha.

"Tidak mudah untuk meyakinkan mereka karena perubahannya tidak kecil," sambung Crutchlow.

"Di sisi lain, motor tahun ini, yang pada dasarnya juga motor tahun lalu, adalah motor bagus yang masih memimpin kejuaraan dengan dua poin."

"Masalahnya adalah motornya tidak baik untuk pembalap lain selain Fabio. Jadi kita lihat saja nanti."

Quartararo masih menjadi pembalap terdepan dalam perburuan gelar juara MotoGP 2022 dengan keunggulan 2 poin atas Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).

Sementara itu, Morbidelli harus memangkas gap 15 poin dari Takaaki Nakagami (LCR Honda) untuk naik ke posisi 18.

Bagaimanapun, Crutchlow optimistis dengan peningkatan yang akan dibawa Yamaha pada musim depan.

"Mereka bekerja keras," kata pembalap Inggris Raya terakhir yang mampu memimpin klasemen MotoGP itu.

"Sejujurnya, saya belum pernah melihat Yamaha harus bekerja sekeras ini, sebagai permulaan, dan saya belum pernah melihat Yamaha benar-benar melakukannya."

"Jadi saya merasa positif. Kami perlu memperbaiki beberapa area tetapi saya yakin akan ada lebih banyak saat tes di Malaysia (pada Februari)."

Baca Juga: MotoGP Australia, Mitos Akamsi, dan Rahasia Tikungan Raja Sleding Casey Stoner

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

REKOMENDASI HARI INI

Siap Bersaing, Alfriyanto Nico Bertekad Rebut Tempat Utama di Timnas Indonesia untuk ASEAN Cup 2024

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136