"Saya tidak tahu bagaimana kondisi lengan Marc Marquez yang sesungguhnya," kata Jorge Lorenzo, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.
"Tentunya itu tidak buruk jika dia bisa bersaing hingga akhir dan nyaris meraih kemenangan," tuturnya menambahkan.
Lebih lanjut, Por Fuera menegaskan Marc Marquez tidak memiliki motor dengan top speed yang mumpuni seperti halnya Ducati.
Pembalap asal Spanyol itu bisa meraih podium karena dia telah mengantongi informasi untuk bisa mengoptimalkan potensi RC213V di beberapa titik di Phillip Island.
"Marc Marquez memiliki motor yang inferior, seperti yang dia katakan dia memiliki beberapa titik unggul dan dia tahu itu," ucap Jorge Lorenzo.
Dalam kesempatan yang sama, pria yang telah dinobatkan sebagai Legenda MotoGP itu merasa Honda sudah tidak lagi memiliki motor terbaik sejak musim 2016.
Meski demikian, terdapat sebuah anomali alias keanehan dengan situasi Honda pada saat ini yang serba sulit dalam pengembangan yang mereka lakukan.
Keanehan itu adalah Marc Marquez justru melejit saat rekan-rekan yang lainnya kesulitan mengendalikan RC213V.
Di tengah kondisi dan performa motor yang kurang ideal seperti musim ini, Marc Marquez masih menjadi penunggang RC213V yang superior.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar