Jika Bagnaia hanya sekali gagal podium dalam delapan balapan terakhir, Quartararo cuma sekali mencapai podium pada periode yang sama.
Memang, podium itu terjadi pada MotoGP Austria, balapan andalan Ducati. Namun, dengan tren negatif yang kembali hadir, asa di dalam diri Quartararo terus menghadapi cobaan.
Hasil gagal finis pada MotoGP Australia pun membuat El Diablo harus rela takhtanya dirampas oleh Bagnaia. Dia kini tertinggal 14 angka dari sang rival.
Giacomo Agostini menyebut Quartararo sebagai orang yang malang.
Pemilik rekor 15 gelar juara dunia tersebut meyakini Bagnaia sudah meletakan satu kakinya menuju tangga juara.
"Saya mendoakan hal-hal baik untuknya (Bagnaia)," kata Agostini kepada La Repubblica, dikutip BolaSport.com dari Corsedimoto.
Sebagai informasi, Bagnaia berpeluang menjadi pembalap Italia pertama yang memenangi kelas para raja di atas motor Italia setelah Agostini bersama MV Agusta pada 1972.
"Di klasemen, dia telah menyalip Quartararo yang malang. Dan saya rasa tidak ada yang bisa menghentikannya lagi," kata Agostini lagi.
"Mungkin paling cepat dia akan menjadi juara di Sepang, meskipun dalam dunia balap motor alangkah baiknya menunggu hasil akhir. Apa pun selalu bisa terjadi."
Baca Juga: Maverick Vinales Frustrasi Kecepatannya Lebih Lambat dari Pembalap Moto2
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar