Di sisi lain, Agostini menyayangkan penurun performa yang dialami Quartararo.
"Saya sedih melihatnya seperti ini. Dia pembalap yang bagus, tapi hari ini Ducati adalah Ducati," kata Agostini.
"Dengan Pecco, motor ini membentuk kombinasi yang luar biasa, sesuatu yang indah dan berkembang."
"Apa yang dibutuhkan Bagnaia hanya menang dan kompetisinya pada dasarnya selesai," ujar Agostini menambahkan.
Apapun hasilnya Agostini hanya berharap MotoGP akan kembali memiliki sosok yang mampu tampil kuat secara konsisten.
Dua musim terakhir MotoGP melihat sosok dua juara dunia yang baru dalam diri Joan Mir pada 2020 dan Fabio Quartararo pada 2021.
Apabila Bagnaia menjadi juara pada musim ini, ini akan menjadi pertama kalinya MotoGP melihat tiga sosok juara baru secara berturut-turut sejak awal milenium ini.
"Kita membutuhkan karakter, seseorang yang mendominasi secara kontinu, yang menaklukkan kejuaraan dan membuat para penggemar bermimpi," tutur Agostini.
"Jika setiap tahun ada juara yang berbeda, orang akan berpikir bahwa siapa pun bisa memimpin di MotoGP. Saya yakin, kita membutuhkan seorang bintang," tandasnya.
Baca Juga: Strategi Alex Rins Raih Kemenangan Pertama di Musim Terakhir Suzuki
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar