BOLASPORT.COM - Liga Super Eropa dikonfirmasi akan segera dimulai dua tahun lagi, tepatnya pada musim 2024-2025.
Setelah lama tidak terdengar kabarnya, isu soal kompetisi Liga Super Eropa kembali muncul baru-baru ini.
Kompetisi tandingan tingkat Eropa yang digawangi oleh Juventus, Barcelona, dan Real Madrid itu kembali dilanjutkan proses penggarapannya.
Setelah melalui proses persidangan alot dengan UEFA, Liga Super Eropa mulai menunjuk sejumlah petinggi.
Manajemen Olahraga A22 pun ditunjuk sebagai operator Liga Super Eropa yang akan segera dirilis tersebut.
Selain menunjuk operator, penggagas Liga Super Eropa juga sudah menunjuk Bern Reichart sebagai CEO.
Reichart juga sudah sempat menyampaikan mengenai rencana pelaksanaan Liga Super Eropa.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Spanyol - Klub Milik Ronaldo Menang Besar, Real Madrid Makin Tak Tersentuh
Dilansir BolaSport.com dari AS, Reichart menyebut kalau Liga Super Eropa mungkin akan segera dirilis dua tahun lagi.
Reichart mengatakan musim 2024-2025 mungkin akan menjadi edisi pertama dari Liga Super Eropa.
"Musim 2024-2025? Itu masuk akal," ungkap Reichart.
Selain menjawab soal waktu rilis Liga Super Eropa, Reichart juga menjelaskan mengenai berbagai masalah yang dihadapi oleh kompetisi tandingan tersebut.
Reichart berencana untuk mengubah format kompetisi Liga Super Eropa dengan meniadakan keanggotaan permanen.
Dengan demikian, Liga Super Eropa akan semakin inklusif dan menjangkau pasar yang lebih luas di Eropa.
"Saya percaya pada dialog yang aktif dan diperluas untuk menciptakan model olahraga yang berkelanjutan untuk sepak bola Eropa," kata Reichart.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris - Cristiano Ronaldo Cuma Jadi Penonton, Man United Hajar Spurs di Rumah Sendiri
"Kami ingin menjangkau pemangku kepentingan di komunitas sepak bola Eropa dan memperluas visi ini."
"Bahkan penggemar akan memiliki banyak simpati untuk ide tersebut. Kompetisi ini adalah batu tulis kosong. Format tidak akan pernah menjadi kendala."
"Ada penilaian ulang proyek. Ada langkah yang dinyatakan dengan jelas menuju format terbuka dan keanggotaan permanen tidak lagi tersedia."
"Kami ingin melihat apakah ada konsensus yang lebih luas tentang masalah yang dihadapi sepak bola Eropa," tutur Reichart melanjutkan.
Meski sudah menyampaikan rencana waktu rilis Liga Super Eropa, pihak penyelenggara masih harus menghadapi UEFA di pengadilan.
Pasalnya, hasil pengadilan akan disampaikan pada pertengahan Desember 2022 ini.
Namun, apabila terjadi banding, bukan tidak mungkin perseteruan UEFA dengan penyelenggara Liga Super Eropa akan berlanjut di awal 2023.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | AS.com |
Komentar