Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Audisi Umum PB Djarum 2022 - Yuni Kartika Ungkap Kualitas Peserta Putri dan Peluang Super Tiket

By Delia Mustikasari - Jumat, 21 Oktober 2022 | 22:36 WIB
Koordinator atlet putri tim pencari bakat, Yuni Kartika, pada hari ketiga Audisi Umum PB Djarum 2022 di GOR Djarum Jati, Kudus, Jumat (21/10/2022).
DELIA MUSTIKASARI/BOLASPORT.COM
Koordinator atlet putri tim pencari bakat, Yuni Kartika, pada hari ketiga Audisi Umum PB Djarum 2022 di GOR Djarum Jati, Kudus, Jumat (21/10/2022).

BOLASPORT.COM - Koordinator Atlet Putri Tim Pencari Bakat, Yuni Kartika mengatakan bahwa ada kesenjangan antara kualitas peserta Audisi Umum PB Djarum 2022 antara pulau Jawa dan luar pulau Jawa.

Pada hari pertama di fase gugur ini, sebanyak 543 pebulu tangkis muda yang terdiri dari 379 putra dan 164 putri di dua kategori usia yakni U-11 dan U-13 wajib menang demi menjaga asa merebut Super Tiket dan bergabung dengan PB Djarum.

Sebelumnya, selama dua hari peserta menjalani dua tahap screening. Proses seleksi terbuka yang diselenggarakan selama lima hari ini merupakan momentum yang tepat untuk menemukan bibit - bibit berkualitas di sektor putri

"Kalau yang berasal dari daerah jawa lebih tinggi kualitasnya karena di jawa banyak klub besar dan lub medioker kualitas pelatihnya sudah bagus," kata Yuni kepada media, termasuk BolaSport.com di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jumat (21/10/2022).

Baca Juga: Tontowi Ahmad Singgung Kurangnya Regenerasi pada Ganda Campuran Indonesia

"Tetapi, kami tidak melihat itu. Yang kami lihat bobot, bibit anaknya. Jadi, anak ini biasanya kalau masuk ke PB Djarum agak tertinggal. Tetapi, dia menyusulnya cepat, contohnya Mutiara Ruzana untuk seumurannya."

"Tetapi, ketika dilatih cepat dia karena dasarnya dia memang sudah bagus. Jadi bukan lihat menang-kalah, tetapi bahannya seperti apa," ujar Yuni.

Menurut Yuni, perkembangan peserta tahun ini cukup baik karena sejak screening awal peserta yang tidak lolos jumlahnya tidak terlalu banyak

"Artinya, secara kualitas mereka oke untuk masuk turnamen. Pada fase turnamen, sudah pertarungan menang dan kalah. Mereka pasti lebih ngotot dan mengeluarkan permainan terbaiknya," ucap Yuni.

"Ini yang kami tunggu perkembangan selanjutnya. Kalau screening kebanyakan melihatnya sepintas. Artinya melihat permainan, teknik, footwork, lebih banyak ke sana. Tetapi, berbicara soal daya juang, durasi 5-8 menit belum terlalu keliatan."

"Tetapi, kalau fase turnamen sudah mulai melihat skor 21x2 itu lebih jelas melihatnya. Para pemandu bakat pasti melihat lebih jelas. Itu salah satu poin yg menentukan untuk mereka mendapat super tiket atau tidak."

Tim Pencari Bakat akan terus memantau kualitas atlet. Tujuannya membuka kesempatan bagi atlet dengan kualitas mumpuni tetap mendapatkan Super Tiket untuk melaju ke tahap karantina meskipun kalah di fase gugur tersebut.

Super tiket itu dibuka sejak turnamen. Artinya, peserta audisi bisa saja kalah, tetapi masih berpeluang masuk karantina.

Kriteria peserta yang mendapat super tiket adalah umur dan kualitas permainan.

"Jika mungkin karena pesertanya  bukandari klub besar, pasti secara dasar mereka masih di bawah kita. Kita lihat perbaikannya seperti apa. Banyak tidak yang harus diperbaiki. Kalau  misalnya banyak, butuh berapa lama," kata Yuni.

"Mereka bisa mengejar tidak kualitasnya. Semuanya kami nilai untuk memutuskan apakah dia masuk karantina atau tidak. Saat karantina akan lebih berat karena tesnya banyak. ada tes kesehatan, IQ, fisik sehingga akan lebih keliatan lagi."

"Detail anak ini seperti yang kami lihat tidak di turnamen. Bisa saja, ternyata fisiknya lemah, ternyata kekuatan ototnya begini, kekuatan kakinya seperti ini. Hal seperti itu saat latihan latihan keliatan sehingga butuh karantina setelah memilih anak-anak ini," ucap Yuni.

Untuk kualitas pemain, Yuni menilai bahwa sebelum pandemi latihan atlet lebih stabil karena berlatih terus. Tetapi, selama pandemi banyak anak yang tidak berlatig, terutama klub kecil.

"Tetapi, bagi saya tetap oke. Justru krusialnya di 3 minggu itu (karantina) yang lebih menentukan kami bisa memilih yang mana karena secara profil anaknya lebih kelihatan. Jauh dari orangtua, mereka harus tinggal bersama dan kami beri tanggung jawab."

Selama karantina, peserta akan menjalani tes dan diberikan banyak hal selama tiga minggu untuk tahu sejauh mana kemauan anak.Terkadang saat karantina menangis, ingin pulang karena tidak betah. Itu bisa terjadi.

"Sekolah dalam 3 minggu itu harus online jadinya. Namun, makan pagi, bangun pagi, mengikuti kegiatan dan latihan kami. Mungkin di daerahnya seminggu 3x, sementara kami 3x pagi sore. Apakah mereka kuat menjalaninya."

"Itu mental juga. Biasanya mereka enak, skrg digeber. Sebenanta ujiannya di situ. Jadi juara bukan masalah bakat saja, tetapi dia tahan tidak proses setiap hari untuk mengikuti semua kegiatan yang ada," ucap Yuni.

Bukan sekadar ikut latihan, tetapi punya kualitas saat berlatih dan mengikuti arahan yang diberikan pelatih. Bukan tiba-tiba menjadi juara di lapangan.

Investasinya  juga di dalam dan luar lapangan yakni tidur, makan yang betul, tidak banyak bermain telepon genggam, dan latihan di lapangan 100 persen setiap hari.

Baca Juga: Audisi Umum PB Djarum 2022 - Cerita Tontowi Ahmad Pertama Kali Masuk Tim Pencari Bakat

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Alumni Liga 1 Jadi Pemain Paling Senior di Timnas Indonesia untuk ASEAN Cup 2024

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136