BOLASPORT.COM - Potensi terciptanya sejarah oleh sang murid, Francesco Bagnaia, membuat MotoGP Valencia tak akan dilewatkan Valentino Rossi. The Doctor pun dikabarkan bakal hadir untuk menjadi saksi.
Mimpi besar Valentino Rossi dengan Akademi Pembalap VR46 berpeluang untuk terwujud pada MotoGP Valencia yang akan digelar di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol, 4-6 November 2022.
Adalah Francesco Bagnaia, pembalap Ducati Lenovo yang sangat dekat untuk mengembalikan kejayaan pembalap Italia, negara asalnya dan Valentino Rossi, di kelas para raja.
Seperti diketahui, tak ada pembalap Italia yang mampu menjuarai MotoGP sejak Valentino Rossi terakhir kali melakukannya pada 2009.
Berakhirnya masa kejayaan Rossi diikuti dominasi pembalap Spanyol yang muncul sesudahnya.
Keprihatinan akan masalah ini, plus kepentingan mendapatkan rekan latihan yang kompetitif, membuat Rossi mendirikan Akademi Pembalap VR46.
Tujuan Rossi? Merebut gelar juara MotoGP lagi.
"Tujuan saya dengan VR46 adalah mencoba menjuarai MotoGP dengan salah satu pembalap kami," kata Rossi dalam interviu dengan Graham Bensinger pada akhir tahun lalu.
Sejak diresmikan pada 2013 Akademi Pembalap VR46 telah menelurkan dua pembalap juara dunia yaitu Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia.
Baca Juga: Definisi Jantung Mau Copot dan Ujian Kesabaran Bos Ducati Tahan Team Order pada MotoGP Malaysia
Keduanya meraih sukses di kelas Moto2. Morbidelli pada 2017 sementara Bagnaia pada musim berikutnya bersama tim Sky Racing VR46.
Adapun dalam penantian akan sosok penerusnya sebagai juara kelas MotoGP, Rossi berpeluang akan dipuaskan dua pekan lagi oleh Bagnaia.
Meraih 10 podium dengan 7 kemenangan, Bagnaia sedang memimpin kejuaraan dengan gap 23 poin atas rival terbesarnya, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
Pembalap berusia 25 tahun tersebut hanya perlu finis di posisi ke-14 saat balapan MotoGP Valencia sementara Quartararo harus menang.
Apabila sukses mengunci gelar juara dunia, berbagai rekor akan dipecahkan Bagnaia.
Pertama tentunya adalah Bagnaia akan menjadi pembalap Italia pertama yang menjadi juara MotoGP sejak Valentino Rossi pada 2019.
Kemudian Bagnaia akan menjadi pembalap Ducati pertama yang menjadi juara MotoGP sejak Casey Stoner pada 2007.
Sementara rekor ketiga adalah Bagnaia menjadi pembalap Italia pertama yang menjadi juara kelas utama MotoGP/GP500 dengan motor Italia setelah Giacomo Agostini pada 1972.
Bagnaia juga akan melakukan kebangkitan terbesar dalam sejarah MotoGP karena dia sempat tertinggal 91 poin dari Quartararo pada paruh musim.
Baca Juga: Bagnaia Sampai Kasihan, Cobaan Quartararo pada MotoGP 2022 Sudah Keterlaluan
Selain itu belum pernah ada pembalap yang berhasil menjadi juara MotoGP setelah gagal finis sebanyak lima kali seperti Bagnaia pada musim ini.
Rossi sendiri cukup memiliki peran dalam kiprah Bagnaia.
Juara dunia sembilan kali tersebut menjadi tujuan Bagnaia untuk berdiskusi saat menghadapi akhir pekan lomba.
"Semua hal yang Anda tanyakan kepada Vale, dia memiliki jawabannya dan ini luar biasa," kata Bagnaia saat mencetak podium pertamanya di MotoGP pada 2020 silam, dilansir dari Crash.net.
"Saya harus bilang bahwa masukannya sangat membantu saya pada 2018 ketika saya berjuang untuk gelar juara Moto2."
Tahun ini komunikasi Bagnaia dengan Rossi lebih banyak dilakukan melalui sambungan telepon.
Kesibukan baru sebagai pembalap pada ajang GT World Challenge Europe membuat sosok berusia 43 tahun itu sering melewatkan agenda MotoGP.
Musim ini Rossi bahkan hanya nongol sebanyak dua kali saat MotoGP Portugal dan MotoGP Italia di mana nomor balapnya dipensiunkan.
Akan tetapi, seperti dilansir BolaSport.com dari GPOne, Bagnaia tak perlu khawatir.
Bagnaia akan menemukan sang mentor berada di motorhome-nya saat pencapaian terpenting dalam hidupnya sudah di depan mata.
Baca Juga: MotoGP Valencia 2022 - Francesco Bagnaia Pede Bakal Kunci Gelar Juara Dunia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com, Crash.net |
Komentar