Namun, setelah berada di sana, truk mereka diserang oleh oknum suporter dari dilempari batu hingga yang lainnya.
Baca Juga: Persis Solo dan Persebaya Desak KLB Digelar, PSM Makassar Pilih Manut PSSI
Saat dilempar batu, tim brimob hingga staf Persebaya pun mencoba berlindung dengan tameng.
Tetapi semua tameng pecah jadi dua hingga akhirnya semua yang ada di truk tak bisa berbuat banyak dan ada api yang di lempar ke truk.
Hingga penutup truk yang dari terpal itu pun terbakar dan
“Setelah tameng satu, dua, dan tiga terbelah itu saya hanya berlindung dengan tangan saya dan pasrah. Bahkan saya hanya ingat ibu dan istri saya dan meminta maaf kepada mereka kalau ada salah,” kata Depri.
“Saat di dalam truk itu saya pasrah karena sudah hidup mati. Bahkan saya dengar, tidak tau siapa yang bicara di dalam truk itu bilang mati ini kita mas mati di sini,” ucapnya.
Saat di truk semakin tak terkendali brimob mengarahkan Depri dan beberapa ofisial Persebaya dibawa kembali ke stadion hingga menunggu suasana aman.
Tak hanya perjuangan ofisial saja, para pemain yang berada di dalam rantis pun merasakan bagaimana mencekamnya saat keluar stadion.
Sebab saat keluar dari stadion di luar ternyata sudah ada polisi dan suporter saling bentrok.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | youtube Persebaya |
Komentar