BOLASPORT.COM - Pietro Bagnaia selaku ayah dari pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia mengungkapkan beberapa kunci yang membuat Francesco Bagnaia sukses ungguli Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) di klasemen.
Francesco Bagnaia berpeluang besar untuk mengakhiri puasa gelar Ducati, sekaligus meraih gelar Juara Dunia pertamanya di kelas utama MotoGP.
Saat ini, Francesco Bagnaia yang sudah mengoleksi 258 poin atau unggul 23 poin dari Quartararo di peringkat dua yang baru mengoleksi 235 poin.
MotoGP 2022 hanya menyisakan satu balapan lagi yaitu MotoGP Valencia 2022 akhir pekan nanti.
Artinya, Bagnaia saat ini sudah melangkahkan satu kakinya di tangga Juara Dunia, pembalap Italia hanya perlu menjaga keunggulannya atas Quartararo.
Apalagi Sirkuit Ricardo Tormo merupakan salah satu sirkuit yang cukup bersahabat dengan Ducati.
Yang terpenting, pada balapan akhir pekan nanti Bagnaia tidak melakukan kesalahan besar yang membuatnya nihil poin.
Dibalik kesuksesan Bagnaia menyusul perolehan poin Quartararo, ternyata ada peran penting dari tim dan juga keluarganya.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh sang ayah yang hadir pada MotoGP Malaysia 2022, dan menyebut balapan di Sirkuit Sepang menjadi salah satu balapan yang berat bagi anaknya.
Baca Juga: Fisik Makin Oke, Marc Marquez Bidik Gelar Lagi Musim Depan
Meski berada di barisan depan, Bagnaia harus melakukan duel dengan calon rekannya musim depan Enea Bastianini (Gresini Racing) serta harus menjaga jarak dengan pembalap lainnya.
Meski akan menjadi rekan, Bastianini tetap memberikan perlawanan yang sengit sampai lap terakhir di Sirkuit Sepang, Malaysia.
"Kami adalah keluarga yang bersemangat, kami menikmati perjalanan dan mengetahui apa yang diperebutkan," ucap Pietro Bagnaia dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb, Minggu (29/10/2022).
"Saya tidak pernah punya masalah ketika menonton balapan, tapi minggu lalu lap terakhir sangat sulit untuk diikuti."
Menurut sang ayah salah satu hal yang membuat Bagnaia bangkit setelah mengalami kecelakaan di Sachsenring, dan hampir menutup peluang menjadi Juara Dunia adalah kondisi garasinya yang sangat baik.
Meski sempat tertinggal 91 poin, Pietro Bagnaia mengatakan bahwa tidak ada satu orangpun di garasi anaknya yang pesimis tidak mampu menjadi Juara Dunia.
Sebaliknya, semua anggota tim justru memberikan dukungan pada Bagnaia dan memberikan yang terbaik.
Baca Juga: Sang Kakak Gagal Juara Dunia, Pol Espargaro Tetap Angkat Topi
Tak ayal penampilannya pada paruh kedua musim ini benar-benar menggila, dari delapan balapan yang dijalaninya pembalap Italia berhasil tujuh kali naik podium.
"Dalam olahraga ini ada tiga komponen penting yaitu pembalap, motor dan tim," ucap sang ayah.
"Di awal musim, motor harus dipahami, tetapi kohesi antara pembalap dan tim membuat proses ini cepat."
"Salah satu hal yang paling indah justru kohesi ini, akibatnya ketika Pecco tertinggal 91 poin tidak ada yang pernah berhenti mempercayainya," tutur Pietro Bagnaia.
Sebagai informasi seri terakhir MotoGP akan digelar di Sirkuit Ricardo Tormo pada 4-6 November mendatang.
Baca Juga: Kekecewaan dan Harapan Yamaha atas Penampilan Franco Morbidelli
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tuttomotorioweb.com |
Komentar