BOLASPORT.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra keberatan apabila lanjutan Liga 1 2022-2023 digelar dengan sistem bubble atau terpusat. Hal ini karena klub bakal mengalami kerugian finansial.
Seperti diketahui, nasib Lanjutan Liga 1 2022-2023 hingga saat ini belum ada kepastian kapan bakal kembali bergulir.
Meski dalam pertemuan PT LIga Indonesia Baru (LIB) dengan pemilik klub telah disepakati ada tiga opsi terkait lanjutan Liga 1 musim ini.
Tiga opsi untuk lanjutan kompetisi yakni tanggal 18 November, 25 November, dan 2 Desember 2022.
Baca Juga: Progres Cedera Serius Gelandang Bali United, Sudah Mulai Belajar Jalan
Walaupun sudah ada opsi lanjutan kompetisi, tetapi keputusan finalnya masih menunggu izin dari pemerintah.
Tak hanya opsi tersebut ada beberapa hal yang juga dibahas dalam pertemuan beberapa waktu lalu.
Terdapat pilihan dan kemungkinan terburuk yakni kompetisi bisa bergulir tetap memakai format home-away.
Tetapi tak menutup kemungkinan sistem bubble pun bisa diterapkan untuk lanjutan Liga 1.
Hal ini karena untuk sistem atau format kompetisi dipastikan akan mengikuti terkait izin dari pemerintah.
Apakah kompetisi bisa digulirkan dengan skema awal yakni home away atau justru harus kembali seperti saat pandemi terpusat alias bubble.
Baca Juga: Masih 17 Tahun, Anak Asuh Shin Tae-yong Ini Bertekad Tembus Skuad Utama Bali United
Menanggapi hal ini, Stefano Cugurra mengaku bahwa ia keberatan apabila Liga 1 digulirkan kembali dengan sistem bubble.
Menurutnya, musim lalu kompetisi digelar dengan format bubble karena masalah isu kesehatan dan itu memang yang utama.
Akan tetapi, dalam situasi saat ini tentu saja itu bukan menjadi solusi untuk melanjutkan kompetisi.
Meski tak secara terang-terangan menolak sistem bubble, tetapi dari pernyataannya.
Mantan pelatih Persija Jakarta itu dipastikan menolak kompetisi berlangsung bubble.
Sebab ia menilai klub akan mengalami kerugian finansial secara besar.
Tentu saja kerugian finansial dapat dirasakan klub dalam situasi ini karena pengeluaran akan semakin banyak.
Bahkan untuk bantuan juga tak akan berpengaruh banyak.
Karena klub harus membayar sewa hotel setiap pertandingan hingga masalah sewa lapangan dan bus.
Ditambah lagi apabila digelar terpusat pastinya tak akan ada dukungan dari suporter secara langsung.
Menurut pelatih asal Brasil itu sudah menjadi salah satu alasan kuat ia keberatan apabila kompetisi bergulir memakai sistem bubble.
“Saya pikir waktu main kembali dengan sistem bubble, semua tim berpeluang rugi secra finansial,” ujar Stefano Cugurra sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub, Minggu (6/11/2022).
“Mereka harus bayar hotel, makanan, sewa lapangan dan sewa bus. Terus tim akan main jauh dari dukungan suporter,” tuturnya.
Lebih lanjut, kompetisi saat ini memang masih terhenti.
Baca Juga: Irfan Jauhari, Korban Kebijakan Shin Tae-yong hingga Pelatih Bali United Merelakannya ke Persis Solo
Namun, pelatih yang akrab disapa Teco itu memilih tetap memimpin latihan para pemainnya.
Menurutnya semua akan segera membaik, walaupun ia harus tetap menunggu.
Teco berharap para pemain tetap menjaga kondisi dan siap bertanding saat kompetisi bergulir nantinya.
Saat ini Bali United hanya bisa menunggu arahan dari PSSI di tengah ketidakjelasan kompetisi ini.
“Tim sampai hari ini hanya menunggu surat resmi dari PSSI. Pastinya kami ingin segera kompetisi dilaksanakan kembali,” kata Teco.
“Pelatih, pemain dan official Bali United tidak libur dan tetap menjalani latihan,”,” ucapnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Baliutd.com |
Komentar