Selain itu, pameran FTTS tahun ini juga menyediakan ruang khusus yang dipersembahkan untuk seluruh korban Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang suporter Arema FC pada Sabtu (1/10/2022).
Pada ruang terbuka terdapat seruan kampanye anti-kekerasan dari dalam setiap pertandingan sepak bola dan setiap pengunjung dapat menempelkan pamflet maupun stiker di kedua sisi ruangan tersebut.
Baca Juga: Komunitas Sepak Bola Jurnalis Jakarta Serahkan Donasi Rp 23 Juta ke Korban Tragedi Kanjuruhan
Reza menambahkan bahwa tembok untuk korban Tragedi Kanjuruhan juga jadi pesan untuk seluruh kelompok suporter yang berpotensi jadi korban berikutnya layaknya Tragedi Kanjuruhan.
"Tembok yang sebenarnya kami dedasikan untuk Malang (Tragedi Kanjuruhan) itu, namun juga untuk suporter seluruh Indonesia yang siapa saja bisa jadi korban (berikutnya)," ujar Reza.
"Karena kami juga sudah dua atau tiga kali mengalami hal serupa, namun beruntungnya tidak ada korban jiwa saat itu."
"Kejadian di Malang itu sangat mengerikan dan bisa jadi kami jadi yang berikutnya, makanya kami sangat bersimpati pada mereka dan kami bawa pesan bahwa kebrutalan itu harus diusut tuntas," lanjutnya.
Pameran ini jadi yang ketiga sejak kali pertama diadakan pada 2018 dan konsisten jadi medium ekspresi para suporter PSIM Yogyakarta atas permasalahan yang terjadi di Kota Yogyakarta dan sepak bola di Indonesia.
Baca Juga: Diikuti 1200 Pelari, IFG Labuan Bajo Marathon Gairahkan Perekonomian
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar