Pameran ini tak hanya menyajikan lukisan maupun konser musik dari seniman-seniman independen asal Jogja, namun juga ada pameran zine dari berbagai kelompok suporter di Indonesia.
Zine sendiri merupakan terbitan rutin yang diinisiasi oleh suporter secara independen.
Tak hanya dari suporter lokal, koleksi zine yang dipamerkan juga datang dari klub-klub luar negeri seperti Arsenal, Notts County hingga klub mancanegara lainnya.
Setiap pengunjung berhak untuk menggandakan sendiri zine yang diinginkan, tentu dengan membayar sedikit uang untuk mengganti biaya percetakan.
FTTS sendiri juga menghadirkan diskusi segar dengan pihak LBH Yogyakarta berjudul, "HAM, Sepak Bola, dan Negara," yang berbicara tentang perlunya kesadaran kolektif dari suporter agar tidak jadi korban berikutnya dari kekerasan aparat seperti pada Tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Ciptakan Jeka Saragih Selanjutnya, 20 Atlet akan Berlatih di Amerika Serikat
Acara FTTS sendiri masih berlangsung sampai Minggu (13/11/2022) yang akan ditutup dengan konser musik berbagai band independen (Indie) dari seluruh Indonesia.
Konser musik FTTS tersebut akan membawakan lagu-lagu yang bertemakan keresahan masyarakat atas situasi Yogyakarta saat ini dan juga akan ada minute of silence untuk seluruh korban Tragedi Kanjuruhan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar