Terakhir kali hal tersebut terjadi pada tahun 1972 lewat Giacomo Agostini bersama MV Agusta.
Bagnaia juga menjadi simbol kebangkitan para pembalap Italia setelah selama lebih kurang satu dekade terakhir MotoGP dikuasai oleh pembalap asal Spanyol.
"Pecco telah tujuh kali menang musim ini dan menjadi tolok ukur semua pembalap Ducati selama dua tahun terakhir," ucap Martin dikutip BolaSport.com dari Speedweek, Minggu (13/11/2022).
"Saya selalu berusaha belajar darinya dan mengisi kekosongan."
Baca Juga: Race 2 ATC Indonesia 2022 - Lagi-lagi Indonesia Coy, Veda Ega Pratama Sempurna di Mandalika
"Mudah-mudahan kami bisa meningkat untuk musim depan dan mungkin sedikit mengganggunya dalam pertarungan Kejuaraan Dunia."
Jorge Martin cukup pede musim depan mampu berbicara banyak.
Bukan tidak mungkin Martin akan bersaing dengan Bagnaia untuk perebutan gelar juara dunia musim depan.
Pasalnya, Martin mengaku levelnya saat ini sudah sangat tinggi.
Timnya di Pramac Racing juga sangat mendukung untuk dirinya berkembang dari waktu ke waktu.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Paddock GP, Speedweek.com |
Komentar