Baca Juga: Miliki Selera Humor yang Sama, Jack Miller Yakin Cepat Nyetel dengan Brad Binder
Meski sudah mengetahui letak kekurangan RC16, salah satu kendala yang dialami oleh KTM selama ini belum menemukan cara untuk menerjemahkan apa yang dirasakan oleh pembalap agar lebih mudah dipahami oleh para mekanik.
Oleh sebab itu KTM mencoba mengembangkan strategi yang berbasis data, agar apa yang dirasakan pembalap bisa dipahami oleh para mekanik.
"Tapi tidak mudah untuk memberikan gambaran masalah pengendara kepada teknisi karena mereka tidak mengendarai motor," ucap Pedrosa.
"Mereka tidak tahu secara langsung apa yang terjadi pada pengemudi di lereng dan seperti apa solusinya di masa depan."
"Itulah mengapa Direktur Teknis MotoGP kami, Fabiano Sterlacchini, telah berupaya mengembangkan strategi berbasis data."
"Sehingga para insinyur, melalui angka-angka, dapat lebih memahami apa yang dipertaruhkan, informasi apa yang disampaikan oleh pengendara dan motornya."
Selain beberapa poin di atas, Pedrosa menyebutkan bahwa banjuga menjadi kelemahan pada motor KTM.
Baca Juga: Yamaha Belum Pikirkan Tim Satelit, Beban Fabio Quartararo Langgeng Sampai 2024
Jika dibandingkan dengan Ducati yang menjadi pabrikan tersukses musim ini, jelas KTM dalam hal ini masih kalah jauh.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |