"Uang saku itu memang besar, masa teman kami yang dari Papua mau dikasih uang saku Rp 1 juta, gak mungkin."
Baca Juga: Starting XI Tunisia Vs Australia - Kuda Hitam Piala Dunia 2022 Lomba Lari dari Juru Kunci
"Biasanya satu klub itu yang datang dua orang, satu voters dan satu delegasi."
"Kalau masing-masing dikasih Rp 20 juta uang sakunya ya itu resmi dari PSSI dan harus tanda tangan," kata Yoyok Sukawi.
CEO PSIS Semarang itu menegaskan uang saku tersebut bukan dari negara tapi hasil PSSI memutar kompetisi, sponsor, dan bantuan FIFA.
Setiap mau kongres, lanjut Yoyok Sukawi, PSSI mendapatkan bantuan dana dari FIFA dan itu jelas secara resmi.
"Uang saku yang PSSI kasih itu sah di atas hukum dan bisa dipertanggungjawabkan."
"Tapi kadang-kadang netizen ini punya asumsi aneh."
"Contoh kaya saya misalnya, saya tugas sebagai Plt Asprov DKI Jakarta dan PSIS Semarang, dapat dua uang saku gitu, ya tidak boleh, hanya satu saja," ucap Yoyok Sukawi.
Seperti diketahui, Yoyok Sukawi diberikan tugas untuk menjadi Plt Asprov DKI Jakarta.
Ia diminta untu menjalankan kongres pemilihan Asprov DKI Jakarta.
"Saya dapat tugas di Asprov DKI Jakarta selama dua bulan ke depan."
"Permasalahan di Asprov DKI Jakarta harus selesau sebelum KLB PSSI digelar," tutup Yoyok Sukawi.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar