Tidak heran jika para pemain dari luar jawa mengusulkan hal tersebut, pasalnya klub-klub di Jawa diisi oleh para pemain yang sudah malang melintang di kancah internasional.
Contohnya saja PB Djarum kudus yang menurunkan Febby Valencia Dwijayanti Gani dan Melati Daeva Oktaviani pada pertandingan pertama.
"Pasti lebih seru kalau pemain asal klub luar Jawa bertanding dengan klub yang setara kemampuannya. Kami yakin masih bisa bersaing karena kemampuannya relatif sama atau tidak beda jauh," ucap Arista.
Meski begitu, Arista mengatakan dengan format sekarang sisi positifnya bisa menjajal pemain yang sudah berkelas.
"Kalau dengan format yang sekarang, meski hasilnya tetap kalah, saya bisa menjajal kekuatan pemain-pemain klub asal Pulau Jawa yang kualitasnya rata-rata di atas kami," ucap Arista.
Sedangkan bagi Muzammil Elya Tantri, pemain asal klub Pupuk Kaltim Bontang, dirinya lebih senang dengan format tanpa pembagian divisi seperti sekarang.
"Dengan format seperti ini, saya bisa bersaing. Meski kalah, setidaknya saya bisa mengukur sampai di mana kekuatan saya," ucap Tantri.
Baca Juga: Kejurnas Beregu Dewasa Antarklub PBSI 2022 - Praveen Jordan Belum Comeback, Melati Main Ganda Putri
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar